Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hak Adat, Hutan dan Petani Warnai Diskusi Indonesia Update

image-gnews
Seorang penduduk desa mengemudikan sepeda motor melintasi perkebunan kelapa sawit di wilayah Darul Makmur, Nagan Raya, Aceh, (18/12). REUTERS/Roni Bintang
Seorang penduduk desa mengemudikan sepeda motor melintasi perkebunan kelapa sawit di wilayah Darul Makmur, Nagan Raya, Aceh, (18/12). REUTERS/Roni Bintang
Iklan

TEMPO.CO, Canberrra - Konferensi Indonesia Update 2015 di Australian National University, akhir pekan lalu 18-19 September 2015, membahas berbagai masalah seputar tanah dan pembangunan di Indonesia. Para pakar dan pengamat soal Indonesia --lazim disebut Indonesianis-- dari berbagai belahan dunia diundang untuk mempresentasikan hasil riset mereka.

Dua pembicara kunci: Nancy Lee Peluso dari Universitas California, Berkeley dan Adriaan Bedner dari Leiden University, masing-masing membahas transformasi agraria dari sektor hutan dan pertanian ke perkebunan dan tambang dengan kasus Kalimantan Barat, serta seluk beluk hukum pertanahan di Indonesia.

Lee Peluso memaparkan hasil risetnya bertahun-tahun soal kepemilikan tanah di daerah Singkawang dan Ketapang serta pertarungan aktor-aktor lokal dari etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di sana. Dia menilai pergeseran mata pencaharian penduduk dari sektor hutan ke tambang emas merupakan refleksi dari upaya warga lokal tidak lagi menjadi kuli atau buruh kasar di kebun kelapa sawit.

Untuk membahas isu tanah untuk masyarakat adat dan masalah lain seputar itu, konferensi Indonesia Update menghadirkan Chip Fay (Staf Ahli Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara), Suraya Affif (Universitas Indonesia), Afrizal (Universitas Andalas), Patrick Anderson (Forest Peoples Programme) dan Laksmi Savitri (Universitas Gadjah Mada).

"Sekarang sudah ada landasan hukum bagi pemerintah untuk melepaskan kawasan hutan agar dikelola masyarakat adat lewat aturan hutan desa dan hutan komunitas," kata Fay. Dia berharap Satgas Perlindungan Hak Masyarakat Adat yang akan segera dibentuk Presiden Jokowi bisa mendorong percepatan pelepasan 12 juta hektar tanah untuk masyarakat adat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Isu perumahan untuk kaum miskin kota dibahas Patrick Guinness (antropolog dari Australian National University) dan Delik Hudalah (Institut Teknologi Bandung). Sesi ini juga membahas lemahnya implementasi UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang dipaparkan Jamie Davidson (National University of Singapore).

"Sampai saat ini, pemerintahan Jokowi belum menunjukkan ada terobosan dalam proses pengadaan tanah untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur," katanya. Ketika ditanya soal keberhasilan pembebasan tanah di proyek PLTU Batang, Jawa Tengah dan proyek MRT Jakarta, Davidson menilai kedua kasus itu belum menunjukkan ada perubahan yang konkret dari implementasi regulasi yang ada.

WAHYU DHYATMIKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

15 jam lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

20 jam lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

23 jam lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

1 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

1 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

1 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

2 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Penyelamatan Ernando Ari Gagalkan Tendangan Penalti Australia Jadi Momen Penting Kemenangan Timnas U-23 Indonesia

4 hari lalu

Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari. Instagram
Penyelamatan Ernando Ari Gagalkan Tendangan Penalti Australia Jadi Momen Penting Kemenangan Timnas U-23 Indonesia

Pelatih Australia U-23 mengatakan jalannya laga akan berbeda jika kiper timnas U-23 Indonesia Ernando Ari tidak mampu menggagalkan penalti itu.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?