Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Update 2015 Bahas Isu Tanah dan Pembangunan

image-gnews
Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Indonesia Update, konferensi tahunan para Indonesianis di Australian National University (ANU), Canberra, tahun ini membahas isu tanah dan pembangunan pada periode awal pemerintah Presiden Joko Widodo. Konferensi dua hari yang dihadiri lebih dari seratus pengamat dan pakar Indonesia dari seluruh dunia ini, sudah digelar sejak 1983, dan konferensi tahun ini berakhir pada Sabtu, 19 September 2015.

Sebagaimana dirilis situs New Mandala, tema tahun ini dipilih karena Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan angka kemiskinan dan jumlah anak kurang gizi (malnutrisi) yang cukup tinggi. Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Food and Agricultural Organization (FAO), mencatat penduduk Indonesia yang hidup dengan kondisi kurang gizi masih 19,4 juta jiwa. Akibatnya, menurut data lembaga perlindungan dan kesejahteraan anak di PBB (Unicef), ada 37 persen anak Indonesia yang kini tercatat menderita stunting (perlambatan pertumbuhan).  

John McCarthy bersama profesor antropologi Kathryn Robinson, yang memimpin konferensi tahun ini, menulis di New Mandala tentang pentingnya pembahasan tanah dan pembangunan di Indonesia, dalam konteks penegakan kedaulatan rakyat. "Setelah terpilih, Presiden Jokowi mengumumkan rencananya untuk mengatasi masalah pangan, tanah, dan pertanian di Indonesia," tulis McCarthy.

Di bawah Jokowi, kata professor di ANU Crawford School of Public Policy ini, Indonesia bertekad untuk menjadi mandiri dalam penyediaan pangan. Untuk itu, pemerintah kemudian merencanakan berbagai pembangunan infrastruktur seperti membuka lahan pertanian baru, memperbaiki irigasi, dan membagikan bibit unggul maupun peralatan pertanian.   

McCarthy menegaskan bahwa ada kesan mencapai swasembada beras merupakan suatu kebanggaan nasional di Indonesia. Karena itulah, mengimpor beras selalu berpotensi menimbulkan suatu masalah politik bagi presiden. Namun, ketika keran impor ditutup, harga barang-barang di pasar cenderung naik.

"Para pengambil kebijakan harus punya alasan yang bagus ketika memutuskan arah mereka. Apakah semua kebijakan perlu diarahkan untuk mencapai swasembada, apa pun harga yang harus dibayar? Atau diarahkan pada penguatan akses kaum miskin pada ketersediaan pangan? Atau pada penguatan jaminan hukum untuk petani pedesaan agar bisa memiliki lahan dan memiliki kemampuan menghasilkan pangan secara mandiri? "Tidak mudah untuk mencapai semua prioritas itu secara bersamaan," tulis McCarthy.
 
Karena itulah, McCarthy mengibaratkan persoalan kebijakan pangan di Indonesia seperti buah simalakama: dimakan ayah mati, tidak dimakan ibu mati. "Apa pun prioritas kebijakan yang dipilih pemerintah, ada risiko yang harus dibayar."

Dilema inilah yang terjadi di Kalimantan, ketika pemerintah mengembangkan kawasan pertanian terpadu--atau food estate--untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Pengadaan lahan untuk kawasan pertanian itu tidak mudah karena ada warga yang sudah bertahun-tahun hidup di sana dan mengklaim kepemilikan adat, meski tak punya sertifikat.

Terlebih sebagian besar tanah yang ada sudah dialokasikan untuk kebutuhan perkebunan kelapa sawit dan tambang. Walhasil, pertanian terpadu hanya bisa dibangun di kawasan gambut pinggiran (marginal peatlands) yang sebenarnya tak ideal untuk produksi padi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika dibantu pemerintah, petani skala kecil (small holder farmers) sebenarnya punya kemampuan untuk meningkatkan produksi di tanah sendiri (intensifikasi), namun belakangan ini dinas-dinas pertanian tak punya lagi kemampuan dan anggaran seperti di era Orde Baru," tulis McCarthy.

Kebijakan pangan tidak cuma soal meningkatkan produksi padi. Pemerintah juga dituntut untuk membantu kaum miskin memperoleh akses pada makanan. Laporan Program Millenium PBB menegaskan bahwa "untuk kebanyakan kaum miskin, akses pada tanah adalah prakondisi untuk meningkatkan standar kehidupan mereka jadi lebih baik."  

Di sisi lain, pembangunan besar-besaran perkebunan kelapa sawit mengorbankan banyak lahan hutan produksi di Kalimantan. Kehilangan hutan ini membuat para petani tadah hujan berisiko mengalami gagal panen akibat perubahan iklim. Kekeringan berkepanjangan akibat El Nino seperti yang diprediksi tahun ini membuat risiko itu makin besar.

Perubahan hutan menjadi kelapa sawit juga membuat petani kehilangan akses pada hutan yang sebelumnya menyediakan pendapatan tambahan buat mereka. Walhasil, perkebunan kelapa sawit justru menimbulkan kemiskinan dan ketidaksetaraan. Konflik tanah juga muncul sebagai akibat ekspansi besar-besaran kebun sawit.   

Persoalan tanah di Indonesia juga menyentuh masalah redistribusi lahan. Presiden Jokowi sudah berjanji untuk mengakui dan menghormati hak masyarakat adat. "Ada rencana untuk mendistribusikan 12 juta hektare tanah untuk masyarakat adat," kata McCarthy.

WAHYU | NEW MANDALA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

17 jam lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

18 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

2 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.