Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekahan Tanah di Musim Kemarau, Potensi Longsor di Penghujan  

image-gnews
REUTERS/Christina Hu
REUTERS/Christina Hu
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Musim kemarau panjang yang membawa sejumlah kekeringan parah di sejumlah daerah turut menyimpan potensi bencana lain yang dapat terjadi ketika musim penghujan tiba.

Yakni terbentuknya rekahan-rekahan tanah baru atau lebih besar di perbukitan atau tebing yang dapat meningkatkan potensi longsor lebih besar saat penghujan.

"Benar ada korelasi daerah yang mengalami kekeringan parah karena kemarau potensi longsornya lebih besar," ujar praktisi instrumen kebencanaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sani Tanaka, pada Minggu, 20 September 2015.

Rekahan tanah pada bukit atau tebing membuat air penghujan lebih mudah masuk dan membuat struktur tanah lebih labil sehingga mudah longsor.

Sani menambahkan, untuk meminimalisir potensi longsor lebih besar akibat kemarau panjang ini, daerah rawan seperti Gunungkidul didorong segera menutup rekahan-rekahan tanah yang muncul. "Sebelum penghujan tiba sebaiknya sudah ditutup rekahan yang berbahaya," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul pun sejak pekan lalu telah menggencarkan kampanye sosialisasi antisipasi longsor menyusul dampak kekeringan yang makin parah akibat kemarau panjang saat ini.

Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan parah dikhawatirkan memicu munculnya retakan-retakan baru pada lapisan tanah perbukitan dan meningkatkan potensi longsor makin besar saat hujan mulai turun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemarau ini retakan tanah bisa semakin melebar, bertambah panjang, dan akhirnya mudah dimasuki air. Ini membuat tanah labil dan gampang longsor," ujar Kepala Seksi Mitigasi dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Gunungkidul, Nugroho Wahyu.

Dari pemantauan BPBD, retakan lapisan tanah itu dicurigai muncul di perbukitan sisi utara Gunungkidul, yang selama ini juga langganan longsor saat peralihan kemarau ke penghujan. Meliputi lima kecamatan seperti Nglipar, Gedangsari, Patuk, Semin, serta sebagian Ponjong.

Di lima kecamatan itu, awal pekan ini BPBD Gunungkidul mengumpulkan sejumlah pengurus desa tangguh bencana guna melakukan antisipasi tanah-tanah yang mulai retak atau tambah parah retakannya.

"Kami minta dicicil ditambal retakannya, dengan cara menutupi dengan tanah baru, agar air tak gampang masuk," kata Wahyu.

Sisi utara Gunungkidul termasuk wilayah lebih subur dibanding selatan dan menjadi sentra pertanian pangan. Peralihan kemarau ke penghujan biasanya mendorong masyarakat langsung menanami lahan-lahan itu namun tak mengantisipasi potensi bencana lanjutan seperti longsor. "Karena biasanya langsung dipakai menanam, maka antisipasi sebaiknya dilakukan saat masih kemarau ini," ujar Wahyu.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

3 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

28 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

29 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

29 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

37 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.