TEMPO.CO, Madiun - Petugas gabungan berhasil menemukan empat pecinta burung liar yang sempat dikabarkan hilang di lereng Gunung Wilis di wilayah Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Minggu pagi, 20 September 2015. Petugas berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun, Kepolisian Resor Madiun, TNI Angkatan Darat, dan Badan SAR Trenggalek.
Para pecinta satwa liar dari 'Komunitas Cinta Jawa Selatan' Yogyakarta itu ditemukan dalam keadaan selamat setelah proses pencairan sejak Jumat sore, 18 September 2015. "Waktu ditemukan mereka baru bangun tidur dan berada di luar tenda," kata Koordinator Pos Badan SAR Trenggalek Supriono ketika ditemui di Markas Kepolisian Sektor Kare, Minggu, 20 September 2015.
Saat petugas menghampiri, ia melanjutkan, mereka yang sedang melakukan observasi burung liar di lereng Gunung Wilis itu malah terkaget-kaget. Mereka tidak menduga menjadi target evakuasi lantaran kegiatannya yang dimulai sejak Selasa lalu dan dijadwalkan berakhir hari Minggu ini dianggap berjalan lancar.
"Padahal kami mendapat informasi kalau mereka terjebak kebakaran hutan dan satu orang meninggal," ujar Supriono. Informasi itu diterima Badan SAR Trenggalek dari Kepolisian Resor Madiun, Jumat siang, 17 September 2015.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun Eddy Hariyanto mengatakan kebakaran kawasan hutan itu terjadi di petak 47 A dan petak 50 Resor Pemangku Hutan Kare Kesatuan Pemangku Hutan Lawu dan Sekitarnya. Adapun luasannya sekitar 15 hektare. "Yang terbakar alang-alang," ucap Eddy.
Karena kawasan hutan terbakar, petugas Perum Perhutani memprediksi empat pecinta burung liar yang sedang melakukan observasi tersesat di dalam hutan. Sebab, empat rekan mereka sudah turun dari lereng gunung dengan ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut tersebut pada Kamis dan Jumat.
Waskito Kukuh Wibowo, satu dari pecinta burung liar itu membenarkan bahwa empat temannya sengaja turun terlebih dulu karena ada urusan pribadi. Sementara, dia dan tiga temannya yang lain tetap berada di dalam hutan hingga jadwal observasi berakhir pada hari Minggu ini.
"Pemberitahuan kami ke petugas pos I kegiatan kami dimulai Selasa sampai Minggu. Kami sama sekali tidak tahu kalau dikabarkan hilang," ucap Waskito.
NOFIKA DIAN NUGROHO