TEMPO.CO, Makassar - Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar Aryati Puspasari mengatakan semua siswa di Kota Makassar akan diliburkan pada Rabu, 23 September 2015, dan Kamis, 24 September 2015. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menghargai siswa yang merayakan Idul Adha pada 23 dan 24 September.
"Kami sudah buat surat edarannya dan akan segera dibagikan ke sekolah-sekolah," kata Aryati kepada Tempo, Ahad, 20 September 2015. Pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis. Sementara, Muhammadiyah memutuskan Idul Adha pada Rabu, 23 September 2015.
Menurut Aryati, surat edaran ini dibuat dengan mengacu kepada sejumlah daerah lain yang juga mengambil kebijakan serupa. Dinas Pendidikan Kota Makassar juga berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Baso Amiruddin mengatakan sampai hari ini belum ada surat resmi dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengenai jadwal libur Idul Adha. "Kalaupun tidak ada, kami akan tetap memberikan izin kepada pegawai yang akan merayakan Idul Adha pada 23 September. Setelah salat Id, mereka boleh kembali ke kantor," kata Baso.
Menurut Baso, sampai sekarang juga belum ada satu pun pegawai yang datang melapor untuk mengajukan izin merayakan Idul Adha pada 23 September. "Jadi kami belum tahu berapa jumlah pegawai yang akan Lebaran pada 23 September dan 24 September. Jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Makassar sekitar 14 ribu orang," kata Baso.
Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah Sulawesi Selatan Husni Yunus mengatakan seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah mulai tingkat pendidikan kanak-kanak, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi sudah diberikan surat edaran untuk meliburkan siswa dan mahasiswanya selama empat hari. Mulai 23 September sampai 26 September. "Harapan kami pemerintah juga bisa meliburkan sekolah-sekolah minimal dua hari. Sebagai bentuk penghargaan kepada sesama umat Islam," kata Husni.
Menurut Husni, pengurus wilayah Muhammadiyah di daerah sudah bersurat ke masing-masing kepala daerah, agar bisa meliburkan sekolah dan pegawai. "Semua kepala daerah sudah tahu. Jadi kami yakin warga Muhammadiyah yang akan merayakan Idul Adha akan diberikan izin dan kemudahan dalam beribadah," katanya.
MUHAMMAD YUNUS