TEMPO.CO, Kediri - Setelah bekerja keras selama dua pekan, Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri akhirnya berhasil mengungkap misteri kematian Fenny Anggrima Lestari, mahasiswi kedokteran Universitas Wijaya Kusuma.
Tubuh Fenny yang tergeletak di areal persawahan Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dalam kondisi wajah rusak, diketahui menjadi korban pembantaian dua remaja.
“Pelaku ini marah karena tak berhasil memeras korban,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Bambang Wiedjanarko, Sabtu, 19 September 2015.
Pembantaian ini, menurut Bambang, bermula dari perkenalan Fenny dengan dua remaja, yakni Zaenal Hasan Bashari, 23 tahun, warga Nganjuk, dan Romadhon Daru Wibisono, 15 tahun, warga Kecamatan Semen, Kediri, melalui BlackBerry Messenger.
Meski baru kenal, tapi ketiganya langsung akrab. Apalagi korban yang masih duduk di bangku semester I ini merasa iba kepada Zaenal yang mengaku menderita penyakit katarak.
Bahkan Fenny pun menyatakan akan membantu biaya pengobatan operasi mata Zaenal yang menghabiskan dana ratusan juta. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Zaenal mengajak Fenny bertemu di Kediri setelah mengaku memiliki uang tabungan Rp 15 juta di rekeningnya. Fenny yang masih berusia 16 tahun itu pun mengikuti permintaan tersebut.
Tiba di Kediri, setelah bertemu Zaenal dan Romadhon, Fenny diminta menyerahkan uang untuk biaya pengobatan katarak yang dijanjikan. Namun, setelah diperiksa di mesin ATM korban, ternyata hanya terdapat uang sebesar Rp 150 ribu saja.
“Hal ini membuat pelaku marah dan menghabisi korban sebelum dibuang di parit,” kata Bambang.
Kepanikan pelaku juga dipicu dengan mobil rental yang mereka sewa untuk meyakinkan Fenny dalam pertemuan itu. Sebab, pelaku tak punya uang sepeser pun untuk membayar sewa mobil tersebut. Hal itulah yang membuatnya nekat memukul kepala korban dengan helm dan menjerat lehernya dengan tali.
HARI TRI WASONO
Video Kasus Pembunuhan: