TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sumur milik warga di RT 04 RW07, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah sebulan mengering. Warga pun terpaksa menggunakan air selokan untuk keperluan mencuci, mandi, bahkan memasak dan minum.
"Sudah sebulan sumur tidak ada airnya, kering," kata Dede, salah seorang warga, saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 19 September 2015. Warga terpaksa menggunakan air selokan karena tidak ada sumber air lagi di daerahnya. "Daripada tidak ada air."
Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB
Dede menjelaskan, air selokan itu disedot dengan menggunakan pompa air. Warga memasang pompa air di tepi selokan. "Kalau sore hari, pompanya dibawa kembali ke rumah. Takut nanti ada yang mencuri," ucap Dede.
Pantauan di lapangan, kondisi air selokan tidak terlalu keruh. Di bibir selokan, ada sekitar sepuluh pompa air yang digunakan warga menyalurkan air ke rumah-rumah. Jarak antara selokan dan rumah warga sekitar 70 meter.
Agar kualitas air agak baik, warga menggali lubang di dekat sumur yang kering. Air selokan lantas dimasukkan lebih dahulu ke lubang itu. Perlahan-lahan, air dari lubang merembes ke dalam sumur, sehingga air selokan di dalam sumur agak jernih. "Airnya agak jernih jika dimasukkan dalam lubang dulu," ujar Dede.
Warga lain, Dika, menuturkan, selama warga menggunakan air selokan untuk keperluan sehari-hari, belum pernah ada keluhan gatal-gatal atau sakit perut. "Lebih dari sebulan menggunakan air selokan, belum ada keluhan. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa."
CANDRA NUGRAHA
HOROR TOL CIPALI
TOL MAUT CIPALI: Insiden Jumat Nahas, 6 Orang Meregang Nyawa
TOL MAUT CIPALI: Renggut Nyawa, dari Manusia hingga Sapi
MISTERI TOL CIPALI: 3 Bulan Beroperasi, 30 Nyawa Melayang