Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Pabrik Semen, Nasib Spesies Baru di Rembang Terancam

image-gnews
Kelelawar di dalam Goa Wiu di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tempo/Budi Purwanto
Kelelawar di dalam Goa Wiu di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tempo/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti biologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sigit Wiantoro, khawatir terhadap nasib fauna unik di Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Menurut Sigit, nasib fauna tersebut bakal terancam karena PT Semen Indonesia berniat membangun pabrik semen di kawasan tersebut. (Baca: Kenapa Pabrik Semen di Rembang Menuai Kontroversi?)

Padahal, kata Sigit, telah ditemukan sejumlah spesies baru. Sigit menemukan binatang sejenis kalajengking atau kalacemeti di Gua Joglo di kawasan cekungan air tanah Watuputih, yang tak jauh dari area izin penambangan PT Semen Indonesia, pada Juli 2014. (Baca: Dua Surat Mbah Rono soal Pabrik Semen di Rembang)

“Di Jawa saat ini hanya dikenal dua spesies Stygphrynus, dan ini yang ketiga,” ucap Sigit, awal September lalu. “Kalau dilihat dari struktur rambut yang ada di kaki, kalacemeti itu berbeda dengan yang ada di Jawa saat ini,” ujar rekan Sigit, Cahyo Rahmadi, ahli mamalia. Menurut Cahyo, temuan tersebut tinggal dipublikasikan untuk mengukuhkan kalacemeti jenis baru. (Baca: Ganjar Pranowo: Gara-gara Investigasi Tempo Saya Dimarahi)

Sigit dan Cahyo meyakini Pegunungan Kendeng merupakan harta karun untuk penelitian fauna. Selain kalacemeti di Gua Joglo, udang jenis baru ditemukan di Gua Urang, Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan. “Tak tertutup kemungkinan udang ini menghuni pula gua-gua lain di Pegunungan Kendeng yang rata-rata memiliki aliran air bawah tanah,” tutur Cahyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya juga menilai gua-gua di Pegunungan Kendeng menjadi rumah bagi kelelawar endemis Jawa. Kelelawar tersebut jumlahnya diperkirakan ribuan dan perlu dijaga karena penting bagi ekosistem di kawasan tersebut. Sigit dan Cahyo khawatir penambangan oleh PT Semen Indonesia bakal merusak lingkungan dan mengancam kelestarian spesies fauna baru dan lama.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Suparni mengatakan tak tahu-menahu ihwal hewan endemis di Pegunungan Kendeng. “Kami akan melakukan proses penambangan serta produksi sesuai dengan kaidah-kaidah dan teknik yang sudah diatur. Kalau di situ ada cacing, ulat, dan lain-lain, tidak tahu saya,” ucap Suparni.

TIM INVESTIGASI TEMPO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

42 hari lalu

Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

3 Agustus 2023

Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp17,03 triliun pada semester I-2023.


Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.


Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Landmark ikan bandeng sebagai identitas daerah penghasil ikan bandeng di Pati, Jawa Tengah, 1 Oktober 2020. Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan terletak di jalur pantai utara Jawa (Pantura). Juwana terkenal dengan industri kerajinan kuningan dan juga Usaha Pengolahan Ikan (UPI) khususnya pengolahan ikan Bandeng Presto. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.


Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

30 Januari 2023

Ilustrasi bursa saham. ANTARA
Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

Perusahaan riset pasar keuangan Astronacci International memperkirakan saham-saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam waktu dekat.


Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di  Oemah batik Tiga Negeri  di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem.  Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan  Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.


Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

23 September 2022

Seorang pembeli melihat kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini dilaksanankan untuk menyambut hari Kartini dan akan berlangsung hingga 25 April 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.


78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

11 Agustus 2022

KH. Ahmad Mustofa Bisri. TEMPO/Budi Purwanto
78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus pada 10 Agustus 2022 berusia 78 tahun. Berikut profil dan karya-karya sang ulama yang sastrawan ini.


Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

21 Juli 2022

Ganjar Pranowo saat hadir di Solo, Kamis, 14 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

Penghargaan Green Leadership untuk Gubernur Ganjar Pranowo dipertanyakan oleh warga terdampak kerusakan lingkungan di Jawa Tengah.