TEMPO.CO , Surabaya:Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana akan mengirimkan sampel garam rakyat hasil petani garam Madura ke laboratorium luar negeri. Uji laboratorium itu dilakukan untuk mengetahui kadar NaCl yang dikandung garam konsumsi hasil negeri sendiri.
“Setelah minggu lalu, Bu Menteri Susi datang ke acara Hari Garam Nasional, beliau langsung meminta sampel garam dikirim ke Jakarta untuk uji laboratorium di Jerman dan Singapura,” kata Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam Muhammad Hasan saat ditemui Tempo di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Jumat, 18 September 2015.
Jerman dan Singapura, kata Hasan, dipilih Susi agar tak ada dugaan kepentingan oknum tertentu. Ia pun menceritakan, rombongan karung garam itu diangkut melalui jalur darat dari Pamekasan, Madura dan dikawal oleh pihak kepolisian.
“Kami minta pengawalan oleh Polres Pamekasan agar tidak ada rekayasa. Dari hasil uji laboratorium di luar negeri akan dibuktikan bahwa kualitas garam rakyat bisa menyuplai industri.”
Tiga karung garam itu kemudian tiba di Jakarta pada Selasa, 15 September 2015. Susi sendiri yang menerima rombongan garam dengan pengawalan ketat. “Tanda tangannya langsung dengan Bu Susi,” ujarnya.
Tiga karung sampel garam rakyat masing-masing seberat 120 kilogram itu berasal dari Desa Majungan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Rinciannya, satu karung garam geomembran berumur 13 hari diambil dari gudang, satu karung garam geomembran berumur 14 hari diambil dari ladang, dan satu karung garam diambil dari ladang tanpa geomembran berumur 14 hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono optimistis kualitas garam rakyat petani Indonesia tak kalah dengan garam impor. Hal itu terbukti dari uji laboratorium mandiri yang pernah dilakukan terhadap garam hasil teknologi geomembran. Garam rakyat mampu mengandung kadar NaCl 91 persen dalam jangka waktu 6 hari.
“Jika umurnya lebih lama, tidak tertutup kemungkinan kandungannya menyamai garam SNI, yakni lebih dari 95 persen. Kami yakin, garam rakyat bisa mencapai standar garam industri,” tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB