TEMPO.CO , Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta terpaksa menunda penerbangan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, karena kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan.
Jarak pandang yang terbatas mengganggu aktivitas penerbangan. “Maskapai penerbangan Citilink telah menunda sekitar dua pekan,” kata juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Edwin Wibowo, Kamis, 17 September 2015.
Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies DIY Sudianto juga mengatakan kabut asap yang mengganggu penerbangan berimbas terhadap pariwisata di Yogyakarta. Daerah ini banyak menerima kunjungan tamu dari Riau. Dalam satu hari, setidaknya ada satu-dua kali penerbangan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II ke Bandara Adisutjipto.
“Banyak yang batal berangkat. Otomatis merugikan agen tiket pesawat dan maskapai,” katanya.
Sejumlah maskapai dengan rute Yogyakarta-Pekanbaru dan Yogyakarta-Palembang, menurut Sudianto, membatalkan penerbangan sejak dua pekan lalu. Kabut asap itu juga berimbas terhadap penerbangan ke Singapura dan Malaysia. Sudianto, yang berangkat dari Yogyakarta ke Singapura menggunakan AirAsia, pekan lalu, merasakan gangguan kabut asap itu.
Wisatawan Yogyakarta selama ini banyak memakai layanan paket perjalanan ke kawasan Asia, di antaranya Malaysia dan Singapura. Tapi, sejauh ini, menurut Sudianto, gangguan asap itu belum banyak berpengaruh terhadap angka kunjungan wisatawan. “Masih normal,” tuturnya.
Sudianto berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan kabut asap supaya tak merembet, satu di antaranya ke sektor pariwisata.
SHINTA MAHARANI