TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mau ikut campur mengenai usul Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang diusulkan politikus Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai. Bahkan, menurut dia, hingga saat ini belum ada pembicaraan tentang hal itu.
Kalaupun nantinya usul itu benar terjadi, Kalla yang juga bekas Ketua Umum Golkar tersebut menyerahkannya kepada pengurus Golkar. "Saya tidak tahulah, tak ikut campur lagi. Nanti kita lihat saja," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.
Sebelumnya, Yorrys Raweyai—yang juga anggota Tim Islah Terbatas Partai Golkar—mengklaim bahwa Jusuf Kalla sudah merestui penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada Oktober 2015.
Yorrys diwacanakan akan menggandeng Nurdin Halid, yang sebelumnya merupakan sosok yang berseberangan dengannya. Bahkan dia meminta dua ketua umum yang masih sama-sama ngotot, yaitu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie, legawa hanya menjadi penonton.
Menurut Yorrys, tak hanya Nurdin, anggota tim 10 penjaringan calon kepala daerah dari Golkar juga sudah sepakat atas digelarnya munas bersama itu. Sebaliknya, kedua kubu, baik Agung Laksono maupun Aburizal, sepakat tak menggubris usul tersebut.
FAIZ NASHRILLAH