TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara malam ini berangkat ke Jepang. Selama tiga hari di Negeri Matahari Terbit, Rudi punya sejumlah agenda.
Salah satu agenda Rudiantara adalah berkunjung ke NHK. Di lembaga penyiaran publik Jepang ini, ia akan mempelajari bagaimana stasiun televisi ini bisa berkembang.
"Kita akan belajar ke NHK, bagaimana dari sisi strategi dan operasional NHK itu seperti apa, sehingga nanti jika digabungkan kelak TVRI bisa seperti NHK (Jepang), BBC (Inggris), maupun ABC (Australia)," katanya saat ditemui Tempo di kantornya malam ini, Rabu, 16 September 2015.
NHK saat ini mengendalikan dua jasa siaran televisi melalui pancaran darat (terrestrial), NHK General TV dan NHK Educational TV; tiga jasa siaran TV melalui satelit, NHK BS-1, NHK BS-2, dan NHK Hi-Vision (penyiaran definisi tinggi); serta tiga rangkaian radio, yakni NHK Radio 1, NHK Radio 2, dan NHK FM. Untuk mereka yang berada di luar negeri, NHK juga menyiarkan NHK World TV, NHK World Premium, dan NHK World Radio.
Rudiantara ingin TVRI bisa belajar banyak dari NHK. TVRI kelak diharapkan bisa berkembang seperti perusahan penyiaran besar lain di luar negeri.
TVRI adalah stasiun televisi nasional pertama yang bisa ditonton hingga ke daerah. TVRI tersebar ke semua daerah di Indonesia. Luasnya jaringan TVRI di daerah sejalan dengan keinginan Kementerian Komunikasi agar pembangunan infastruktur untuk jaringan komunikasi ke daerah cepat dibangun.
"kita ingin mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung komunikasi dan informatika di daerah. Saya harapkan nanti bupati mau menyiapkan dana untuk lahan, gubernur membangun tower, pihak operator menyediakan jaringan sinyal," ujarnya dalam acara ulang tahun ke-70 RRI, 11 September 2015.
ARIEF HIDAYAT