Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Majelis Mujahidin Minta MUI Beri Pengarahan Soal Jihad

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia diminta ikut memberi pengarahan soal tafsir jihad dan bom bunuh diri yang belakangan terjadi di Indonesia. "MUI sebagai lembaga tertinggi harus memberi pandangan tentang jihad," kata anggota Majelis Syuro Majelis Mujahidin Indonesia Mohammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Ahad (4/12).Selama ini, kata Iqbal yang biasa dikenal sebagai Abu Jibril, pemahaman umat Islam terhadap jihad terpecah-pecah lantaran adanya bom bunuh diri di Indonesia yang mengorbankan banyak orang sipil. "Saat ini baik ulama, pemerintah, dan polisi secara sepihak memaknai bom bunuh diri sebagai teror dan jihad," katanya di sela-sela seminar "Meluruskan Makna Jihad dan Syahid".Karena itu, ia meminta MUI mengumpulkan pemerintah, polisi, dan ulama untuk membahas persoalan tersebut. Majelis Mujahidin, katanya, tidak menyetujui tindakan bom bunuh diri. Sebab, katanya, Indonesia bukan wilayah konflik yang, menurut dia, merupakan salah satu syarat terpenuhinya upaya bunuh diri sebagai jalan jihad. Hal yang sama juga dikatakan ketua Hizbut Tahrir Indonesia wilayah DKI Jakarta, Ahmad Junaedi. "Jihad itu dalam keadaan membela diri dalam peperangan," ujarnya. Bom bunuh diri, katanya, tidak sama dengan jihad. "Apalagi korbannya bukan seperti yang di dalam film yang disiarkan media massa yaitu, Amerika dan Inggris," ujarnya. Soal peran MUI, Junaedi berpendapat, memang diperlukan. Yophiandi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, dari NII Hingga Khilafatul Muslimin

7 Juni 2022

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait penangkapan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Baraja, yang ditangkap di Lampung.
Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, dari NII Hingga Khilafatul Muslimin

Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja ditangkap polisi karena dianggap terlibat aksi terorisme. Dia dikenal juga dengan nama Hasan Baraja.


Polri Bakal Amankan Prosesi Pemakaman 2 Anggota MIT yang Tewas

3 Maret 2021

Proses penangkapan salah seorang terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror bekerjasama dengan Polda Kalbar menggunakan kapal Polairud Polda Kalbar. ANTARA/HO
Polri Bakal Amankan Prosesi Pemakaman 2 Anggota MIT yang Tewas

Jenazah kedua orang itu masih dalam proses identifikasi. Polri akan menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan.


Majelis Mujahidin Indonesia Masuk Daftar Teroris Global AS

14 Juni 2017

Puluhan massa dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) melakukan penyerbuan di acara diskusi buku tulisan Irshad Manji
Majelis Mujahidin Indonesia Masuk Daftar Teroris Global AS

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan bahwa organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)telah masuk ke dalam daftar teroris.


Berdiri Nyanyi Indonesia Raya, MMI: Pengkhianat

11 Februari 2015

Presiden Jokowi terlihat menghadiri penutupan Kongres Umat Islam Indonesia VI didampingi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua Umum MUI Dien Syamsuddin di Yogyakarta, 11 Februari 2015. TEMPO/Suryo Wibowo
Berdiri Nyanyi Indonesia Raya, MMI: Pengkhianat

Di penutupan Kongres Umat Islam VI, Irfan mengatakan tak ada satu pun aturan yang mengharuskan seseorang harus berdiri saat menyanyikan lagu kebangsaan.


Bantu Densus, Alasan MIT Membunuh Petani di Poso

21 September 2014

REUTERS/Herwig Prammer
Bantu Densus, Alasan MIT Membunuh Petani di Poso

Pembunuhan terjadi disebabkan perbuatan petani itu yang memberikan informasi kepada Densus 88. Sehingga dua anggota Mujahidin Indonesia Timur Tewas.


Warga Yogya Kecam Aksi Kekerasan MMI  

11 Mei 2012

Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Yogyakarta Anti Kekerasan (GERAYAK) menggelar aksi orasi di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, Jumat (11/05). Massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat Yogyakarta ini mengecam keras dan menuntut supaya pelaku kekerasan terhadap diskusi buku
Warga Yogya Kecam Aksi Kekerasan MMI  

Aksi tersebut sebagai respons kekerasan oleh massa Majelis Mujahidin Indonesia yang membubarkan paksa diskusi buku Irshad Manji.


Majelis Ulama Sumatra Selatan Tak Larang Menonton 2012

18 November 2009

Majelis Ulama Sumatra Selatan Tak Larang Menonton 2012

Kalau hanya sebuah hiburan tidak masalah, yang tidak boleh adalah meyakini bahwa kiamat akan terjadi tahun 2012, katanya, Rabu (18/11).


Ba’asyir Kecam Putusan Bebas Pimred Playboy

6 April 2007

Ba’asyir Kecam Putusan Bebas Pimred Playboy

Amir Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba’asyir mengecam keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang membebaskan pimpinan redaksi majalah Playboy dari seluruh dakwaan.


Hakim Agung Tolak Piagam Keadilan

26 Desember 2006

Hakim Agung Tolak Piagam Keadilan

Anggota majelis hakim Mahkamah Agung yang menangani peninjauan kembali (PK) Abu Bakar Baasyir, menolak piagam keadilan yang diberikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)


Bulan Ramadhan MMI Tetap Akan Sweeping Tempat Hiburan

22 September 2006

Bulan Ramadhan MMI Tetap Akan Sweeping Tempat Hiburan

Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) mengancam tetap akan melakukan sweeping tempat hiburan malam di bulan Ramadhan apabila aparat membiarkan tempat-tempat yang dianggap sebagai tempat maksiat itu dibiarkan buka.