TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Bagian Informasi Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Affan Rangkuty, mengimbau kepada keluarga korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi segera mengajukan klaim asuransi kepada PT Asuransi Jiwa Megalife Unit Syariah.
Hal itu perlu dilakukan supaya pencairan biaya asuransi dan kompensasi bisa segera dilakukan. "Kementerian Agama dan pihak perusahaan asuransi sudah memiliki data korban, pencairan bisa segera dilakukan," kata Affan, saat dihubungi Selasa, 15 September 2015.
"Kami imbau pihak keluarga korban segera klaim dengan membawa data diri dan surat pernyataan. Kalau tidak, pencairan akan lama."
Affan mengatakan proses pencairan asuransi untuk jamaah haji memang tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Agama dan Megalife. Artinya, kata dia, harus ada pihak keluarga yang datang dan mengklaim sendiri.
"Jadi jangan dikatakan bahwa kami dan pihak asuransi itu lama menggelontorkan dana untuk korban. Karena mekanismenya ya harus ada klaim dari pihak keluarga," kata Affan.
Megalife, kata Affan, sudah berkomunikasi dengan Kementerian Agama terkait pencairan dana asuransi. Artinya, kata dia, seluruh data korban, jumlah dana asuransi yang harus dibayarkan sudah siap seratus persen. "Megalife menginginkan justru klaim dari keluarga lebih cepat lebih baik," ujarnya. "Karena ini menyangkut nyawa orang."
Menurut Affan, dalam aturannya, keluarga korban kecelakaan akan mendapat 200 persen dari jumlah nilai manfaat. Apabila jamaah ada yang meninggal saat ibadah di tanah suci, maka akan mendapat Rp 18,5 juta asuransi. Jika kecelakan maka akan mendapat 37 juta. "Itu sebagai hak perlindungan bagi jamaah," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) meminta pemerintah memenuhi hak-hak para korban jatuhnya derek (crane) raksasa di Masjidil Haram, Mekah, Jumat lalu. Ketua KPHI Slamet Effendi Yusuf mengatakan sesuai dengan kontrak, pemerintah harus segera membayarkan asuransi kepada para korban.
Akibat hujan lebat dan badai pasir, salah satu crane raksasa roboh dan menimpa jemaah haji. Akibatnya 111 orang tewas, sepuluh di antaranya asal Indonesia. Musibah itu juga menyebabkan 42 anggota jemaah Indonesia terluka, 18 orang di antaranya sudah kembali ke pemondokan. Sisanya masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mekah.
REZA ADITYA