TEMPO.CO, Bogor - Meski proses pembebasan lahan belum selesai, pengerjaan clearing atau perataan tanah proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tahap I sepanjang 15 Kilometer sudah mulai dilakukan, Selasa, 15 September 2015. Pengerjaan jalan tol yang membentang dari Ciawi hingga Cigombong itu dilakukan oleh PT MNC Tol. Percepatan pembanguan tol selain bertujuan mengurai kemacetan di jalur Bogor-Sukabumi juga untuk menunjang percepatan pembangunan lokasi wisata Disneyland Indonesia dan resort/hotel mewah, proyek bersama Donald Trump dan CEO PT MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
"MNC sudah melakukan perataan tanah karena memang dalam anturan sudah bisa dikerjakan karena hingga saat ini proses pembebasan lahannya sudah mencapai sekitar 91 persen," kata Kepala Seksi Penetapan Hak Atas Tanah, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor AW Ganjar.
Camat Cigombong Basrowi mengatakan, proses pembebasan lahan dan pengerjaan pembangunan Tol Bocimi oleh PT MNC mulai dikebut, "Pengerjaan fisik tol Bocimi mulai dilakukan dan dikebut, perataan tanah dan pembangunan fisik dimulai di dua lokasi, Cigombong dan Ciawi," kata dia. "Sekarang aja pengerjaan perataan untuk tol Bocimi mulai di Cigombong, yang nantinya menjadi akses langsung menghubungkan ke kawasan Lido yang akan dibangun lokasi wisata Disneyland," kata dia.
Hary dan Trump berencana membangun resor dengan fasilitas bintang enam di Bogor. Kesepakatan itu ditandatangani pada 19 Agustus 2015. Ini adalah kerjasama kedua, setelah sebelumnya Trump dan MNC Group sepakat membangun resor terpadu berkelas dunia di Tanah Lot, Bali. Nilai proyek itu mencapai trilliunan rupiah.
Pertemuan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto berserta sejumlah anggota DPR dengan Donald Trump diduga difasilitasi oleh Hary Tanoe. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, yang ikut dalam rombongan Setya Novanto, membenarkan Hary Tanoe ikut menghubungkan staf Trump dengan Fadli Zon, sehingga dijadwalkanlah sebuah pertemuan pada 3 September lalu pukul 13.30 waktu setempat di Trump Tower, New York, Amerika Serikat. "Bila menfasilitasi dalam arti ikut mengontak dan me-arrange, maka ada benarnya," ujar Fadli dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 14 September 2015.
Namun, kata dia, bukan berarti pertemuan itu dijadwalkan jauh-jauh hari. "Tidak direncanakan," kata dia. "Kebetulan kami lowong selesai agenda konferensi parlemen. Jadi dalam rangka networking, kami bertemu dengan Trump."
Setya Novanto justru membantah bahwa pertemuan itu difasilitasi Hary Tanoe. Menurutnya, pertemuan itu karena undangan pribadi Trump kepada DPR setelah sidang konferensi parlemen. "Itu urusan Hary Tanoe sendiri. Saya lakukan dengan proses yang biasa," katanya. Ia juga membantah pertemuan tersebut terkait kepentingan bisnis dan politik. "Sebagai pribadi, saya semata-mata memandang yang bersangkutan sebagai teman."
M SIDIK PERMANA