Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Gagalkan Penyelundupan Kosmetik Abal-abal

image-gnews
Bahan baku pembuatan kosmetik ilegal, yang berhasil disita oleh petugas BPOM. Diduga kosmetik ilegal ini mengandung zat kimia berbahaya. Makassar, 27 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Bahan baku pembuatan kosmetik ilegal, yang berhasil disita oleh petugas BPOM. Diduga kosmetik ilegal ini mengandung zat kimia berbahaya. Makassar, 27 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Barat menggagalkan pendistribusian kosmetik ilegal di pool bus Pahala Kencana di Jalan Cikampek-Cikopo, Kabupaten Karawang, Kamis, 10 September 2015. Rencananya, ribuan botol kosmetik tersebut akan didistribusikan ke Bangkalan Madura, Jawa Timur.

"Kosmetik tersebut merupakan produk rumahan, yang di bawah standar mutu dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Sulistio Pudjo kepada wartawan, Senin, 14 September 2015.

Menurut Pudjo, kosmetik tersebut merupakan barang tiruan dari sebuah merk kosmetik pemutih wajah. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kosmetik itu dibuat di sebuah rumah di daerah Cilamaya, Kabupaten Karawang. Adapun bahan-bahan yang digunakan merupakan campuran bedak salicyl, tawas, KW, dan pewarna makanan. "Apakah ini membahayakan, nanti ahli yang mengatakan," ujar dia.

Ia melanjutkan, meskipun kadar bahaya dalam kosmetik tersebut belum diketahui, namun aksi pemalsuan kosmetik tersebut cukup meresahkan masyarakat. Pasalnya, dalam proses produksi, para peracik bukan ahli dan bahan-bahan yang digunakan di bawah mutu standar. Selain itu, produk kosmetik tersebut tidak memiliki izin edar dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan. "Pasti memilki bahan bahaya, karena dibuat sendiri," kata dia.

Polisi sudah menangkap satu tersangka dalam kasus ini, yakin AS, 48 tahun. Kepada polisi, AS mengaku sudah menjalankan bisnis tersebut selama 3 tahun. Adapun bahan-bahan pembuat kosmetik ia dapatkan dari Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepada Polisi AS mengaku mendapatkan omset dari penjualan kosmetik tersebut sebesar Rp 61 juta perbulan. Dalam satu bulan ia busa memproduksi ribuan botol kosmetik.

Atas tindakannya, tersangka AS diancam pasal 196 juncto pasal 98 ayat 2 dan 3 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan terkait memproduksi kesediaan farmasi yang tidak memilki izin edar. Ia diancam hukuman penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

IQBAL T. LAZUARDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

17 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.