Anggota Fraksi PDIP dan PKB melaporkan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan DPR pada Senin, 7 September 2015 lalu. Pelaporan ini didasari keberatan mereka terhadap hadirnya Setya Novanto dan Fadli Zon pada deklarasi pengambilan sumpah kesetiaan kandidat Presiden Amerika Serikat dari kubu Partai Republik, Donald Trump, di New York, Kamis, 3 September, waktu setempat.
Berita Menarik:
Wow, Wanita Ini Sembunyikan Harta Rp 4 Miliar dalam Tubuhnya
Pencuri Ini Pamer Duit Jarahan Lewat Selfie, Akhirnya...
Pertengahan Mei 2015, Puan mengakui namanya masih terdaftar di DPR. Namun, menurut Puan, belum dicopotnya nama dia dari DPR merupakan kebijakan partai. Walau begitu, Puan mengklaim tak lagi menerima gaji maupun fasilitas. "Sudah enggak dong, jadi memang hanya nama saja," kata Puan.
Mengenai PAW serta calon penggantinya, Puan mengatakan tak ikut campur. "Itu partai yang urus dengan ibu Ketua Umum," ujar Puan, usai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, 13 Mei 2015. Ketika itu Puan Maharani mengaku sedang menunggu proses pergantian dari internal partai.
INDRI MAULIDAR | PUTRI ADITYOWATI
Artikel Menarik:
Ribut Pansus Pelindo II: Banteng Mau Nyeruduk Istana?