TEMPO.CO, Bogor - Pertemuan antara Donald Trump dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto diduga difasilitasi oleh CEO PT MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Hary dan Trump memiliki hubungan sejak lama. Keduanya merancang proyek besar di Bogor dan Bali. Lahan yang dibeli MNC Group dari Grup Bakrie seluas 2 ribu hektare di daerah Lido, Bogor, akan dikembangkan sebagai kawasan wisata terintegrasi dengan hunian dan pusat bisnis. Bakal menyaingi Disneyland di Amerika.
Proyek besar Hary dan Trump di Bogor hampir terealisasi. Saat ini izin lokasi dan pemanfaatan lahan untuk Argo Wisata dan Argo Horticutural Terpadu, seluas 2 ribu hektar milik PT MNC Land di Kabupaten Bogor sudah dikeluarkan oleh Dinas Tata Ruang dan Pertanahan, Kabupaten Bogor.
"Dalam side plan pemberian izin mendirikan Argo Wisata pada PT Lido Nirwana Parahyangan, dengan nomer register 556/28/MR-DTRP/2014 yang dikeluaarkan pada 17 Januari 2014," kata Kepala Seksi Teknik Pemanfaatan Ruang, Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor Ade Warto. PT Lido Nirwana Parahyangan yang saat ini menjadi perusahaan MNC. "Rencananya akan membuat wahana rekreasi."
Menurut Ade, untuk rencana besar pembuatan wahana rekreasi masih sebatas rencana dan belum ada pengajuan izin, "Yang sudah ada baru akomodasi resort dan golf," kata dia. Ade mengaku sering diajak dan dilibatkan dalam pertemuan serta rapat koordinasi antara Pemkab Bogor dan PT MNC Grup, membahas proyek tersebut. Seperti pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan pembangunan wahana wisata dan rekreasi di kawasan Lido.
"Memang rencananya akan dibangun tempat hiburan sekala internasional yang memiliki fasilitas Disneyland," kata dia. Pada 2012, Hary Tanoe pernah ekspos rencana tersebut di Hotel Santika Bogor, "Disana semua dibahas mulai dari pembangunan tol Bocimi dan rencana pembangunan wahana wisata terbesar."
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, yang ikut dalam rombongan Setya Novanto, membenarkan bahwa pertemuannya mereka dengan Donald Trump difasilitasi Hary Tanoe. Menurutnya Hary ikut menghubungkan staf Trump dengan Fadli Zon, sehingga dijadwalkanlah sebuah pertemuan pada 3 September lalu pukul 13.30 waktu setempat di Trump Tower, New York, Amerika Serikat. "Bila menfasilitasi dalam arti ikut mengontak dan me-arrange, maka ada benarnya," ujar Fadli dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 14 September 2015.
Namun, kata dia, bukan berarti pertemuan itu dijadwalkan jauh-jauh hari. "Tidak direncanakan," kata dia. "Kebetulan kami lowong selesai agenda konferensi parlemen. Jadi dalam rangka networking, kami bertemu dengan Trump."
Fadli mengatakan selama 30 menit Trump mengemukakan keinginannya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia. "Dia ditemani timnya yang bertanggung jawab proyek-proyek di Indonesia," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Namun Setya Novanto membantah bahwa pertemuan itu difasilitasi Hary Tanoe. Menurutnya, pertemuan itu karena undangan pribadi Trump kepada DPR setelah sidang konferensi parlemen. "Itu urusan Hary Tanoe sendiri. Saya lakukan dengan proses yang biasa," katanya, Senin 14 September 2015.
Setya membantah pertemuan tersebut terkait kepentingan bisnis dan politik. "Sebagai pribadi, saya semata-mata memandang yang bersangkutan sebagai teman," ujarnya.
Hary dan Trump berencana membangun resor dengan fasilitas bintang enam di Bogor. Kesepakatan itu ditandatangani pada 19 Agustus 2015. Ini adalah kerjasama kedua, setelah sebelumnya Trump dan MNC Group sepakat membangun resor terpadu berkelas dunia di Tanah Lot, Bali.
M SIDIK PERMANA | INDRI MAULIDAR | PUTRI ADITYOWATI