TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanudin mengatakan setiap fraksi anggota diberikan kebebasan melontarkan pertanyaan untuk para calon Duta Besar. Pada uji pertimbangan kali ini, Dewan mencecar calon Dubes terkait visi misi mereka di negara tujuan.
"Kami banyak menanyakan visi misi calon karena diharapkan ada hubungan timbal balik dengan negara tujuan supaya lebih baik dan maju," kata Hasanudin seusai uji pertimbangan sesi pertama, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2015.
Uji pertimbangan calon duta besar pada sesi pertama dilakukan secara tertutup selama tiga jam. Tiga calon yang diuji yaitu calon Duta Besar untuk Kerajaan Saudi Arabia Agus Maftuh Abegebrial, calon Dubes Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Ahmad Rusdi, dan calon Dubes Republik Kroasia Alexander Littay.
Awalnya, calon diberi kesempatan memaparkan visi misi programnya dalam waktu 7 menit. Kemudian, perwakilan fraksi anggota Komisi Luar Negeri dipersilakan mengajukan pertanyaan. Pada akhir sesi, anggota dewan lain diizinkan melakukan tanya jawab dengan calon Dubes. Sayangnya, Hasanudin ogah menjelaskan topik apa saja yang menjadi pembahasan dalam uji pertimbangan itu. "Itu substantif, tunggu saja keputusannya," kata Hasanudin.
Ia juga enggan menanggapi sejumlah calon Dubes yang bukan diplomat karier atau justru relawan Joko Widodo. Misalnya, Amelia Yani adalah bekas Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional, Alexander Litaay sebagai bekas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, dan Budhi Santoso Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Menurut Hasanudin, uji pertimbangan kali ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang ha hanya digelar selama 1,5 jam. "Karena waktunya lama jadi lebih mendalam," kata politikus PDI Perjuangan itu.
DPR memberikan pertimbangan kepada 33 calon duta besar yang dipilih Presiden Joko Widodo. Adapun kriteria pertimbangan antara lain aspek kedalaman wawasan. Yaitu, menyangkut penguasaan tingkat permasalahan nasional dan tupoksi duta besar, kemampuan penyampaian visi misi , dan pengalaman profesional di bidangnya serta pemahaman organisasi yang komprehensif tentang negara penempatan. Ada juga aspek keterampilan komunikasi soal penguasaan bahasa, jejaring, kualitas bicara, dan integritas. Aspek terakhir, yaitu sikap jujur, bertanggung jawab, loyalitas terhadap negara, dan latar belakang pendidikan minimal sarjana, atau setara dengan itu.
PUTRI ADITYOWATI