TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 107 orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian terkait dengan 68 kasus dugaan pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. "Jumlah tersangka ada 107 orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Suharsono, di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Menurutnya, 68 kasus dugaan pembakaran hutan dan lahan tersebut sudah masuk ke tahap penyidikan. Dari jumlah kasus tersebut, Suharsono merinci yakni ada 13 kasus di Riau, 16 kasus di Sumatera Selatan, 28 kasus di Kalimantan Tengah, enam kasus di Kalimantan Barat, dan lima kasus di Jambi.
Sementara itu, 21 kasus kebakaran hutan di Riau telah dinyatakan lengkap pemberkasannya atau P21. "Yang sudah dinyatakan P21 ada 21 perkara yakni kasus-kasus di Riau," katanya.
Hingga Senin pagi, kata Suharsono, tercatat ada 1.205 titik api yang tersebar di 52 kabupaten di lima provinsi yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. "Hotspot terbanyak di Sumsel," katanya.
Sedangkan jumlah petugas yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran sebanyak 3.226 personel kepolisian. Pemerintah Riau akhirnya meningkatkan status darurat asap menyusul kian pekatnya kabut asap mengepung daerah itu.
Hampir seluruh udara wilayah Riau tercemar asap sisa kebakaran hutan dana lahan hingga pada level berbahaya. "Kami putuskan untuk meningkatkan status pencemaran udara kabut asap," kata pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, di Pekanbaru, Senin, 14 September 2015.
Menurutnya, Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau sudah tiga hari terakhir ini berada pada angka 300 Psi atau berbahaya. Sudah selayaknya penanggulangan kabut asap ditingkatkan setelah lima bulan dalam status siaga asap. Baik dari pemadaman api maupun kesehatan masyarakat. "Kami minta dinas terkait meningkatkan pelayanan penanggulangan asap," katanya.
Arsyadjuliandi menjelaskan, kabut asap yang saat ini mengepung Riau lebih dominan kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Temuan titik api di Riau hanya sedikit jika dibandingkan ke dua daerah itu yang mencapai ratusan titik. Embusan angin dari selatan ke utara turut membawa asap sampai ke Riau. Terlebih Riau saat ini juga ada titik api meski dalam jumlah yang kecil. "Asap saat ini kiriman dari provinsi lain," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan, satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mencapai 982 titik. Jumlah tersebut jauh meningkat dari sebelumnya 383 titik. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.
RIYAN NOFITRA | ANTARA