TEMPO.CO, Pekanbaru - Pemerintah Riau akhirnya meningkatkan status darurat asap menyusul kian pekatnya kabut asap mengepung daerah itu. Hampir seluruh udara wilayah Riau tercemar asap sisa kebakaran hutan dana lahan hingga pada level berbahaya.
"Kami putuskan untuk meningkatkan status pencemaran udara kabut asap," kata pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, di Posko Penanggulanangan Bencana Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin, 13 September 2015.
Menurut Andi-sapaannya, Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau sudah tiga hari terakhir ini berada pada di atas 300 Psi atau berbahaya. Sudah selayaknya penanggulangan kabut asap ditingkatkan setelah lima bulan dalam status siaga asap. Baik dari pemadaman api maupun kesehatan masyarakat.
"Kami minta dinas terkait meningkatkan pelayanan penanggulangan asap," katanya.
Andi mengaku, kabut asap yang saat ini mengepung Riau lebih dominan kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Temuan titik api di Riau hanya sedikit jika dibandingkan ke dua daerah itu yang mencapai ratusan titik.
Menurutnya, embusan angin dari selatan ke utara turut membawa asap sampai ke Riau. Terlebih Riau saat ini juga ada titik api meski dalam jumlah yang kecil. "Asap saat ini kiriman dari provinsi lain," ujar Andi.
Menurut Andi, kinerja satuan tugas pemadam api sejauh ini sudah maksimal. Namun kabut asap kiriman dari daerah lain memperparah keadaan di Riau.
Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau Brigadir Jenderal Nurendi menyebutkan, dalam kondisi darurat saat ini pihaknya telah mengerahkan ratusan pasukan pemadam api baik dari kepolisian maupun tentara.
"Kami sudah menambah dua peleton pasukan pemadam dari tentara dan dua peleton dari polisi ke wilayah Pelalawan dan Indragiri Hulu," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan, satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mencapai 982 titik. Jumlah tersebut jauh meningkat dari sebelumnya 383 titik. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.
RIYAN NOFITRA