TEMPO.CO, Bangkalan - Sebanyak 1.600 unit rumah tidak layak huni di kawasan pesisir Jawa Timur akan direnovasi tahun ini. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan renovasi akan dilakukan oleh Kesatuan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya.
"Karena pesisir, kami bekerja sama dengan Lantamal, sedangkan nonpesisir bekerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam)," katanya di Bangkalan, Senin, 14 September 2015.
Baca Juga:
Menurut Gus Ipul--sapaan akrab Saifullah Yusuf--Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan anggaran Rp 15 miliar untuk program renovasi tersebut. Dengan alokasi itu, setiap rumah mendapat jatah Rp 7,5 juta.
Ia mengakui dana tersebut tidak cukup. Sebab, berdasarkan kalkulasi, setiap rumah membutuhkan Rp 10-15 juta untuk direnovasi. "Ini hebatnya program, meski anggaran terbatas, proses renovasi tuntas," ujarnya.
Dari 1.600 unit rumah tidak layak huni, 550 berada di Pulau Madura. Saifullah mengatakan, dari empat kabupaten di Madura, hanya Pamekasan yang tidak mendapat program renovasi rumah. "Yang tidak dapat tahun ini diusahakan tahun depan," ujarnya.
Program renovasi rumah tidak layak huni dimulai sejak 2009. Adapun kriteria rumah tidak layak huni adalah tidak memiliki lantai permanen, langit-langit, dan ventilasi udara, serta pendapatan penghuninya di bawah upah minimum provinsi.
"Program ini akan terus dijalankan karena hingga kini masih ada 200 ribu lebih rumah tidak layak huni," katanya.
MUSTHOFA BISRI