TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 33 calon duta besar yang dibagi dalam beberapa hari. Hari ini, Dewan menguji sembilan calon duta besar yang terbagi menjadi tiga sesi. Namun rapat tersebut tertutup untuk awak media.
Pada sesi pertama, pukul 11.00-13.00 WIB, Dewan menguji calon Duta Besar RI untuk Kerajaan Saudi Arabia, Agus Maftuh Abegebrial; calon Dubes untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP, Ahmad Rusdi; dan calon Dubes untuk Republik Kroasia, Alexander Littay.
Tiga calon yang akan diuji pada sesi berikutnya adalah calon Dubes untuk Republik Kuba, Alfred Tanduk Palembangan; calon Dubes untuk Bosnia-Herzegovina, Amelia Achmad Yani; dan calon Dubes LBPP RI untuk Tahta Suci Vatikan, Antonius Agus Sriyono.
Sedangkan pada sesi terakhir, Dewan akan menguji calon Dubes untuk Republik Iran, Bambang Antarikso; calon Dubes untuk Republik Panama, Marsekal Madya TNI (Purn) Budhi Santoso; dan calon perutusan tetap RI untuk PBB, New York, Dian Triansyah Djani.
Beberapa nama di atas tercatat sebagai calon duta besar nonkarier. Mereka merupakan politikus pendukung pemerintah. Amelia Yani, misalnya, adalah bekas Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional. Alexander Litaay merupakan bekas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sedangkan Budhi Santoso adalah Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Meski begitu, DPR tak mempermasalahkan latar belakang nonkarier dan aktivitas politik mereka. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tantowi Yahya mengatakan pihaknya hanya bertugas memberikan pertimbangan untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami akan lakukan seobyektif mungkin meski hanya mempertimbangkan layak atau tak layak. Tapi sebaiknya calon dubes harus mengantongi sertifikat lolos," ujar Tantowi, pekan lalu.
PUTRI ADITYOWATI