TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 23 orang yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Sejarah Karawang (FPPSK) bergotong-royong membersihkan kantor Kewedanaan Rengasdengklok pada Minggu, 13 September 2015. Ketua panitia, Yuda Febrian Silitonga, mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk membangkitkan kepedulian sejarah di kalangan pemuda Karawang.
"Sekaligus memperingati hari jadi Kabupaten Karawang ke-382," ujar Yuda kepada Tempo di Rengasdengklok, Minggu, 13 September 2015.
Saat ini, ucap Yuda, bangunan bersejarah yang berdiri pada 1920-an itu dalam kondisi tidak terawat dan memprihatinkan. "Padahal kantor kewedanaan ini merupakan tempat pertama pengibaran bendera merah putih pada sehari sebelum upacara proklamasi 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta," ujar Yuda.
Menurut Yuda, Karawang memiliki keterkaitan sejarah dengan proklamasi. Teks proklamasi disusun di Rengasdengklok di rumah seorang Cina bernama Djiaw Kie Siong. "Sayangnya, bangunan ini tidak terawat. Dindingnya dipenuhi coretan vandal, gentengnya bocor. Untuk itu, kita semua kerja bakti membenahi semuanya," tutur Yuda.
Untuk menyambung kegiatan, FPPSK membuat petisi yang ditandatangani 126 peserta yang hadir. Petisi itu berisi empat poin. Yakni, “Mendesak Pemkab Karawang menjadikan Rengasdengklok menjadi situs sejarah, memperhatikan nasib para veteran dan mantan keluarganya, mendesak pemda merehabilitasi situs sejarah di Karawang, dan membuat museum sejarah,” kata Yuda.
Yuda berujar, FPPSK akan melakukan gelaran rutin acara di kantor Kewedanaan Rengasdengklok setiap peringatan hari bersejarah. “Nanti kita akan kembangkan lagi berbagai acara di sini untuk terus mengkampanyekan tentang pentingnya Rengasdengklok dalam sejarah Indonesia,” ucap Yuda.
HISYAM LUTHFIANA
Simak: Berita terbaru lainnya
Topik Terhangat:
Crane Jatuh di Masjidil Haram
Asap dan Kebakaran Hutan
Pembunuhan Rian Sekretaris Box XL