TEMPO.CO, Kediri - Ulah sepasang suami istri di Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, membuat ibu-ibu geram. Di saat terjadi kelangkaan tabung gas ukuran 3 kilogram, mereka justru menyembunyikan 800 buah tabung bersubsidi di rumahnya.
Dengan memanfaatkan izin usaha sebagai pangkalan LPG, R berhasil mendapatkan pasokan ratusan tabung gas melon dari agen. Alih-alih dijual kembali ke pengecer sesuai peran pangkalan, pasangan suami istri ini justru menyembunyikannya di dalam rumah. "Kepada pengecer yang hendak beli selalu dibilang habis," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Aldy Sulaeman kepada Tempo, Sabtu, 12 September 2015.
Di dalam rumah, mereka diam-diam memindahkan tabung ukuran 3 kilogram itu ke tabung besar nonsubsidi ukuran 12 kilogram. Walhasil dengan bermodalkan regulator, selang, dan alat timbangan, mereka berhasil memindahkan tiga buah tabung gas melon ke tabung besar yang memiliki nilai jual tinggi.
Praktek tersebut diduga sudah berjalan selama dua bulan hingga memicu kelangkaan tabung gas bersubsidi di masyarakat. Menurut Aldy, keuntungan dari praktek tersebut cukup besar. Tiga buah tabung melon yang masing-masing dibeli dari agen seharga Rp 14.500 disuntikkan ke tabung nonsubsidi ukuran 12 kilogram yang memiliki harga jual Rp 142.000.
Saat polisi menggerebek rumahnya kemarin petang ditemukan 800 tabung melon dalam keadaan kosong. Diduga seluruhnya sudah dipindahkan ke tabung besar dan dijual keliling desa dan rumah makan. "Pangkalan ini dicurigai warga karena selalu kosong meski pasokan dari agen terus datang," kata Aldy.
Atas perbuatan tersebut pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Migas Pasal 45 dan 55. Namun demikian kedua pelaku tersebut hanya dikenai wajib lapor dan belum dilakukan penahanan.
Ketua Hiswana Migas Kediri David Tompo Wahyudi mengatakan kelangkaan tabung gas melon ini sudah terjadi di wilayah Kediri sejak dua bulan terakhir. Meski Pertamina tak pernah mengurangi kuota ke agen dan pangkalan, pasokan LPG selalu kurang di pengecer. Hal ini membuat masyarakat kesulitan mendapat LPG dan harus menanggung kenaikan harga hingga Rp 20.000 dari harga eceran tertinggi Rp 16.000 yang ditetapkan pemerintah akibat kelangkaan ini.
Setiap bulan Pertamina memasok tabung melon sebanyak 372.960 buah ke wilayah Kota Kediri dan 962.320 buah ke Kabupaten Kediri. “Kami juga heran dengan hilangnya tabung-tabung ini,” kata David.
HARI TRI WASONO