TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat Republik Indonesia di Vanimo, Papua Nugini, Elmar Iwan Lubis, mengatakan ada dua warga negara Indonesia (WNI) ditawan pihak kelompok tak dikenal di Kampung Skouwtiau, Papua Nugini.
"Memang sebelumnya telah diterima informasi mengenai dua WNI yang masih dinyatakan hilang dalam kejadian penembakan di Kampung Skopro Keerom beberapa hari lalu. Sesuai informasi, dua WNI diduga dibawa orang tak dikenal ke Kampung Skouwtiau, Papua Nugini," kata Elmar dalam surat elektroniknya, Sabtu, 12 September 2015.
Selain itu, kata Elmar, pihak Konsulat RI Vanimo juga mendapat informasi dari tentara Papua Nugini di Vanimo bahwa pihaknya sudah mengetahui adanya dua WNI yang ditawan oleh kelompok tak dikenal. "Dua tawanan WNI ini disebutkan dalam kondisi baik," ujar Elmar.
Menurut Elmar, tentara Papua Nugini juga menginformasikan ke Konsulat RI Vanimo bahwa pihaknya masih terus melakukan upaya pembebasan terhadap kedua warga negara Indonesia itu. "Namun kepada pihak tentara Papua Nugini kami menekankan bahwa keselamatan kedua warga kami merupakan proritas utama," ia menjelaskan.
Sebelumnya, Rabu, 9 September 2015 lalu, seorang warga Koya Timur, Kota Jayapura, Papua, bernama Kuba, 32 tahun, ditembak dan dipanah orang tak dikenal di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua.
Kasus penembakan ini terjadi di sekitar wilayah perbatasan negara RI dengan dengan Papua Nugini, tepatnya sekitar patok batas MM 2.3 yang berada di Kampung Skopro. "Korban ditembak saat sedang bekerja sebagai operator sensor kayu di lokasi kejadian," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Rudolf Patrige ketika itu.
Menurut Patrige, korban terkena tembak di kepala belakang hingga tembus ke mata kiri. "Korban juga mengalami luka panah di tangan kiri tembus ke bagian perut. Kini korban dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Keerom," ia menjelaskan.
CUNDING LEVI