TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat mengepung Pekanbaru. Jarak pandang menurun hingga 100 meter. Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II kembali lumpuh.
"Belum ada pesawat yang terbang," kata Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru Hasnan, Sabtu, 12 September 2015.
Menurut Hasnan, kabut asap mengganggu aktivitas penerbangan lantaran landasan pacu tertutup asap. Jarak pandang 100 meter tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. Akibatnya tidak satu pun pesawat baik yang datang maupun berangkat berani terbang.
"Jarak pandang jauh di ambang batas," katanya.
Sudah dua hari ini kabut asap kembali pekat di Pekanbaru setelah sempat hilang diguyur hujan. Asap kembali mengganggu aktivitas penerbangan di bandara. Kemarin sebanyak 32 penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru ditunda akibat asap.
Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 883 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Jumlah itu jauh meningkat dari hari sebelumnya 665 titik. Sedangkan untuk wilayah Riau ditemukan 14 titik.
"Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru.
Kabut asap kian pekat menyelimuti Riau. Kualitas udara di beberapa wilayah terbatas seperti Pekanbaru jarak pandang hanya 100 meter, Rengat 100 meter, Pelalawan 100 meter, dan Dumai 500 meter.
RIYAN NOFITRA