TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menyayangkan perang pendapat antarmenteri di Kabinet Joko Widodo. Mantan Menteri Kehutanan itu mengatakan konflik komunikasi antarmenteri tak pernah terjadi saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dulu saya tak pernah seperti itu. Kalau ada menteri perang di media pasti dapat SP1 (surat peringatan 1)," kata Zulkifli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 11 September 2015.
Zulkifli berpendapat seharusnya pemerintah bisa menyelesaikan konflik komunikasi lewat rapat internal kabinet. "Tak etis kalau pemerintah, apalagi antarmenteri bertengkar di media, tak layak kalau ada perbedaan," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Menurut Zul, presiden seharusnya bisa menyelesaikan persoalan antar-bawahannya dan menyamakan persepsi pemerintah. Jika tidak, masyarakat akan kebingungan pada kegaduhan yang ditimbulkan pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kembali menimbulkan kegaduhan. Setelah menyerang Garuda Indonesia tentang pembelian pesawat Airbus 380, mengkritik token pulsa listrik PLN, kini Rizal memprotes Pertamina.
Ia menyebut ada pihak tertentu yang sengaja mengambil keuntungan dari usulan Pertamina menambahkan pembangunan storage dan pipa distribusi bahan bakar minyak. "Saya kepret lu yang masih main KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Ini hanya orang mau main proyek-proyekan saja ini," ujar Rizal, saat pidato sambutan dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan di hotel Sahid, Kamis, 10 September 2015.
Ia berpendapat penambahan tersebut hanya akan membuang-buang uang karena diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara.
PUTRI ADITYOWATI