TEMPO.CO, Kupang - Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Pangalingan, mengancam dua orang wartawan media online lokal yakni, Lorens Mila Dadi (NTTnews) dan Isak Kaesmetan (Lensantt).
“Kamu berani tulis sembarang, orang akan cari basong (kamu),” kata Lorens, mengutip ancaman Frans kepada mereka saat hendak menanyakan terkait proyek pembangunan drainase di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, senilai Rp 2,4 miliar yang diprotes warga setempat.
Menurut dia, Kepala Cipta Karya itu naik pitam setelah wartawan bertanya tentang proyek tersebut. "Baru satu pertanyaan, dia (Frans) langsung marah-marah," katanya.
Dia mengaku sudah coba menjelaskan tentang maksud pertanyaan terkait proyek itu. Namun bukannya mendapat jawaban. Frans justru mengelak dan menuduh wartawan tidak mengetahui tentang proyek tersebut.
"Jangan tanya proyek ke saya, bukan urusan saya. Kalian hanya meraba-raba tidak mengerti soal proyek," kata Lorens mengutip pernyataan Frans.
Lorens mengaku Frans tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjelaskan maksud pertanyaan dan pertanyaan lanjutan yang akan diajukan. "Kalau mau tanya soal proyek langsung saja ke Kadis PU," kata Lorens sesuai jawaban Frans.
Frans juga mengancam tidak akan mengerjakan proyek dari pemerintah di dua daerah tempat asal wartawan itu. “Kalau begini, pekerjaan yang akan datang kami tidak kasih ke daerah kalian,” kata Frans seperti yang dikutip oleh Lorens.
Proyek drainase di Desa Noelbaki diduga gagal perencanaan karena dalam proses pengerjaannya proyek senilai Rp 2,4 miliar tersebut harus diubah lagi lantaran adanya protes dari salah satu warga yang menolak tanahnya dijadikan drainase.
Kepala Cipta Karya Frans Pangalingan belum berhasil dikonfirmasi wartawan. Nomor telepon yang dihubungi berada di luar jangkauan.
YOHANES SEO