TEMPO.CO, Sampang - Jumlah tenaga kerja Indonesia asal Jawa Timur yang menjadi korban kapal karam di Selat Malaka, Malaysia, bertambah. Hari ini, Kamis, 10 September 2015, dua jenazah korban kecelakaan diserahterimakan kepada keluarga masing-masing. Sebelumnya, enam jenazah sudah lebih dulu diserahterimakan kepada keluarga masing-masing.
Dua jenazah TKI yang datang melalui Bandara Juanda, Surabaya, hari ini adalah jenazah atas nama Mansyur Arifin asal Desa Sokobanah Tengah dan Marjali dari Desa Tobai Timur, Kecamatan Sokobanah. Keduanya masuk wilayah Sampang.
"Sore ini tiba di Juanda," ujar Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang Teguh Waluyo, Kamis, 10 September 2015.
Ihwal kepulangan ini, Teguh melanjutkan, telah diberitahukan kepada perangkat desa dan keluarga setiap TKI agar berbagai keperluan untuk pemakaman disiapkan. "Nanti petugas kami yang menjemput dan langsung diantarkan ke rumah duka," katanya.
Dengan dipulangkannya dua jenazah, masih ada satu TKI asal Sampang yang belum teridentifikasi atas nama Maryamah. Maryamah merupakan istri dari korban Mansyur.
Adapun sebelumnya ada enam jenazah TKI asal Jawa Timur yang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing. Mereka tersebar di Pamekasan, Blitar, Jember, dan Banyuwangi. Mereka semua diduga bagian dari TKI ilegal karena didapati menumpang kapal kayu di jalur penyeberangan yang tidak umum. "Kami yakin mereka tidak berangkat lewat jalur resmi," tutur Teguh.
MUSTHOFA BISRI