TEMPO.CO, Karawang - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Karawang menjadi tuan rumah Hari Aksara Internasional (HAI). Menurut Erman Syamsudin, Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Karawang dipilih karena dianggap proaktif dalam memberantas buta aksara. Karawang pun dinilai Erman memiliki kinerja yang baik dalam upaya memberantas buta huruf.
"Kami mencatat, tahun lalu, Karawang berhasil membebaskan 117 ribu orang dari buta huruf. Ini adalah prestasi. Kementerian berharap supaya daerah lain bisa berbuat seperti Karawang," ujar Erman saat ditemui Tempo usai rapat persiapan peringatan HAI ke-50 di Gedung Singaperbangsa, kompleks Pemda Karawang, Kamis, 10 September 2015.
Peringatan HAI ke-50 rencananya akan dilaksanakan di Lapangan Karangpawitan, Karawang dan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat. Pada puncak acara, tanggal 24 Oktober, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dijadwalkan akan hadir.
"Di puncak peringatan, Mendikbud akan mencanangkan 'Gerakan Masyarakat Membaca' di hadapan warga belajar Paska Keaksaraan Dasar. Selain itu, Mendikbud juga akan mencanangkan aplikasi Dapodik PAUD dan Dikmas," kata Erman.
Selain itu, akan hadir pula perwakilan UNESCO, Komisi X DPR RI, Eselon I dan II di lingkungan Kemendikbud, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat, Kementerian/Lembaga terkait, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi se-Indonesia dan Kepala UPT PAUD dan Dikmas se-Indonesia.
"Kegiatan yang biasa kami lakukan di Jakarta akan kami bawa ke Karawang, sehingga diperkirakan 2.000 orang akan hadir. Kami sudah siap booking semua hotel di Karawang," ujar Erman.
Hari Aksara Internasional (HAI) biasa diperingati setiap tanggal 8 September. Namun, Pada tahun 2015 ini, Kemendikbud menetapkan peringatan pada 22-24 Oktober 2015. "Sebenarnya bisa saja diselenggarakan pada 8 September, namun kami terkendala kesiapan tuan rumah," kata Erman.
Beberapa acara yang akan mengisi rangkaian kegiatan peringatan HAI ke-50 ini adalah pameran HAI dan produk unggulan satuan pendidikan nonformal, pada 22-25 Oktober. Selain itu, akan ada pula unjuk karya tulis warga belajar paska keaksaraan dasar oleh 50.000 orang warga belajar di Kabupaten Karawang. Masih dalam rangkaian acara, juga akan digelar workshop peningkatan mutu layanan TBM untuk pemberdayaan masyarakat. Workshop ini akan mengundang pengelola TBM dan komunitas literasi sebanyak 70 orang.
Selain workshop, kegiatan semiloka penguatan kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Kesetaraan (Ditbindiktara) dengan lembaga/organisasi penyelenggara program juga akan digelar. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 100 orang tutor keaksaraan, TBM, paguyuban Rumpin, ikatan pamong belajar Indonesia, Ikatan Penilik Indonesia, dll.
Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) pertama kali dilakukan pada tahun 1966. Perayaan HAI dilandasi oleh semangat untuk memberantas buta aksara di seluruh dunia. Karena itu, HAI di peringati oleh setiap negara untuk mengingatkan pentingnya keaksaraan orang di seluruh dunia.
HISYAM LUTHFIANA