TEMPO.CO, Klaten - Musim kemarau tahun ini berlangsung lebih panjang dari biasanya. Karena itu, warga di 23 desa di Kabupaten Klaten mulai kesulitan mencari air bersih.
“Di desa-desa lereng Gunung Merapi, harga air bersih saat ini sudah mencapai Rp 250 ribu per tanki (5.000 liter),” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Eko Pambudi, Rabu, 9 September 2015.
Biasanya, harga air bersih per tanki hanya berkisar Rp 100-125 ribu. Eko mengatakan, 23 desa yang mengalami kekeringan itu tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Kemalang, Manisrenggo, Karangnongko, Jatinom, Tulung, Karangdowo, dan Prambanan. “Jumlah warga yang terdampak kekurangan air bersih mencapai sekitar 80 ribu jiwa,” kata Eko.
Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kata Eko, musim kemarau mencapai puncaknya pada Agustus dan September. Adapun Bupati Klaten Sunarna telah menetapkan status darurat kekeringan sejak akhir Agustus lalu. Dengan status tersebut, tiap hari, empat mobil tanki BPBD Klaten itu bisa lima sampai enam kali memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang sumber mata airnya menyusut atau sama sekali tidak memiliki sumber mata air.
“Sampai hari ini sudah 360 tanki yang kami distribusikan ke desa-desa yang kesulitan air bersih,” kata Eko. Selain bantuan berupa air bersih, BPBD Klaten juga menyiapkan rencana membeli mesin pompa air, membangun saluran pipa (pipanisasi) dan tempat penampungan air di daerah-daerah rawan kekeringan. “Untuk semua itu, kami masih menunggu APBD Perubahan 2015,” ujar Eko.
Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangan dari Kantor Ketahanan Pangan Klaten Ana Fajria Hidayati, kemarau yang berkepanjangan kali ini tidak berpengaruh pada ketersediaan komoditas pangan, khususnya beras. “Sampai hari ini, cadangan beras milik Pemkab Klaten masih ada 7,1 ton. Sedangkan stok beras di tiga gudang Bulog totalnya ada 29,6 ton,” kata Ana.
Ditambah stok beras yang tersimpan di lumbung-lumbung yang tersebar di 26 desa, tiap satu lumbung menyimpan sekitar 8 ton beras, persediaan beras di Klaten masih aman sampai akhir tahun. “Dari estimasi pada Juni lalu, ketersediaan beras sebanyak 137.311 ton. Sedangkan kebutuhannya 122.917 ton. Jadi masih ada surplus 14.394 ton,” katanya.
DINDA LEO LISTY