TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Rabu, 9 September 2015, mendengarkan paparan empat bocah usia sekolah dasar mengenai hasil karya ilmiah mereka. Keempatnya adalah Savana, siswi kelas VI Sekolah Dasar Muhammadiyah Pontianak; Aisyah dan Davina, dua siswa kelas VI Sekolah Dasar IT Buah Hati, Jakarta Timur; serta Alexander, siswa kelas VI SD Santo Yusuf.
Savana, dalam pemaparannya, menjelaskan soal hasil karya imiahnya mengenai alat pendeteksi dini asap. "Jadi, kalau ada asap, langsung bunyi,” katanya kepada Jokowi. “Rangkaian bisa diletakkan di hutan atau area yang terbakar."
Presiden Jokowi kemudian bertanya tentang bagaimana warga yang berada jauh dari hutan bisa mengetahui bahwa kebakaran tengah terjadi. "Rangkaian bisa dihubungkan dengan tiang yang ditinggikan, kemudian dikasih sinyal audio agar terdengar dari jauh," kata Savana.
Aisyah dan Davina mendapat giliran berikutnya. Mereka memaparkan ihwal alat yang dirancang, yakni penjebak hama tikus. Nah, bocah lain yang mendapat kesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi adalah Alexander. Siswa kelas VI SD Santo Yusuf ini berbicara mengenai alat pendeteksi lubang yang harus ditambal.
Empat anak tersebut merupakan 18 besar pemenang Kalbe Scientist Award, kompetisi sains yang diadakan PT Kalbe Farma dan PT Tempo Inti Media. Kompetisi ini diikuti anak-anak sekolah dasar. Presiden meluangkan waktu bertemu dengan mereka sebelum mengumumkan paket kebijakan ekonomi.
"Dan memang kita sebagai negara besar harus memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia,” kata Jokowi di Istana Negara, Rabu, 9 September 2015. “Kalau dimulai dari anak-anak seperti ini, kita akan menjadi bangsa yang maju."
ANANDA TERESIA