TEMPO.CO, Banda Aceh - Pemerintah Aceh melakukan lobi kepada pemerintah Malaysia agar membebaskan korban selamat dari karamnya kapal pengangkut TKI di Perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, 3 September.
Sekretaris Daerah Aceh Dermawan mengatakan sangat peduli dengan korban dalam musibah tersebut. “Kami telah mengirimkan utusan ke sana untuk mendata korban yang selamat dan meninggal. Kita usahakan yang selamat dapat dibebaskan,” katanya saat penyerahan jenazah korban kepada keluarga di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Selasa malam, 8 September 2015.
Menurut dia, data sementara yang diperoleh sebanyak 20 orang selamat dalam musibah tersebut. Dari jumlah tersebut, 13 orang adalah warga Aceh.
Sejauh ini telah terindentifikasi 12 warga Aceh meninggal dalam tragedi itu. Sebanyak lima jenazah telah dipulangkan untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad yang sedang berada di Aceh mengatakan pihaknya juga sedang mengupayakan korban selamat dapat dibebaskan oleh pihak berwenang Malaysia.
Menurut dia, pemerintah perlu membangun sistem tenaga kerja, sehingga lebih banyak peluang bekerja di Indonesia.
“Kalaupun kirim tenaga kerja keluar yang benar-benar punya keahlian. Jangan yang seperti ini terulang lagi,” ujarnya.
ADI WARSIDI