Mereka rata-rata berangkat atas ajakan tetangga, teman, atau kerabat yang lebih dulu berangkat ke Malaysia secara gelap. Melihat keberhasilan itu, para calon TKI tergerak menempuh jalur serupa yang lebih ringkas dan tak berbelit-belit. Hal ini didukung dengan banyaknya kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia hingga memudahkan praktik penyelundupan manusia.
Yudi sendiri sudah berupaya memberikan pemahaman kepada warga Blitar yang menjadi salah satu kantung buruh migran di Jawa Timur tentang risiko menempuh jalur ilegal. Salah satunya dengan tidak terjangkaunya upaya pemerintah dalam melindungi hak pekerja mereka. Diperkirakan jumlah tenaga kerja ilegal dengan tujuan Malaysia ini cukup banyak, meski negara itu menempati urutan keempat sebagai negara tujuan setelah Taiwan, Korea, dan Singapura.
Sementara itu korban Suyanti yang tiba di rumah duka di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar sudah dimakamkan pada Selasa 8 September 2015. Korban meninggalkan dau anak yang masih berusia 13 tahun dan 9 tahun. Korban diketahui berangkat ke Malaysia sejak enam tahun lalu secara illegal dan belum pernah pulang sama sekali. “Dia pingin pulang melihat anak-anaknya,”kata Sumaji, 70 tahun, ayah korban.
Hingga kini pihak keluarga juga belum mengetahui ihwal hak dan gaji korban di tempatnya bekerja. Mereka berharap pemerintah membantu melacak soal ini ke Malaysia meski korban tak menggunakan jalur resmi melalui Disnaker Blitar.
HARI TRI WASONO