TEMPO.CO, Bangkalan - Pedagang sapi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memilih menjual sapinya ke luar Pulau Madura akibat sepinya pembelian di Bangkalan, meski saat ini sudah menjelang Idul Adha.
Salah seorang pedagang sapi di Pasar Burneh, Bangkalan, Mudekki, mengatakan, menjelang Idul Adha, pesanan sapi justru lebih banyak dari luar Pulau Madura dibanding di Bangkalan dan kabupaten lainnya di Madura.
Menurut Mudekki, ia menjual sapinya ke sejumlah daerah di luar Pulau Madura, seperti Surabaya, Jakarta, dan Kalimantan. "Paling banyak dikirim ke Surabaya, 3 sampai 5 ekor per tiga hari," ujarnya, Selasa, 8 September 2015.
Mudekki menjelaskan, harga sapi mengalami kenaikan rata-rata Rp 2-3 juta per ekor. Harga sapi dengan bobot 200 kilogram naik dari Rp 10 juta menjadi Rp 13 juta per ekor. "Kenaikan harga itu masih wajar," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Pelayanan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan Ahmat Azisun Hamid membenarkan soal tingginya pesanan sapi Madura dari luar Madura menjelang Idul Adha. "Pengiriman naik 100 persen," ucapnya.
Berdasarkan data Agustus 2015, 7.895 ekor sapi dikirim ke Surabaya, Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatera. Jumlah itu meningkat tajam dibanding bulan sebelumnya, sebanyak 3.240 ekor. "Peningkatan penjualan sapi memang hanya terjadi pada momen-momen besar," tutur Azis, panggilan Ahmat Azisun Hamid.
Azis memastikan tingginya pengiriman sapi ke luar Pulau Madura tidak akan mempengaruhi kebutuhan sapi hari raya Idul Adha di Bangkalan. Dia juga menjamin stok sapi di Bangkalan aman, bahkan surplus. "Sangat cukup, karena rata-rata kebutuhan sapi kurban di Bangkalan hanya 500 ekor."
MUSTHOFA BISRI