TEMPO.CO, Batu - Puluhan pemuda dan mahasiswa berdoa di pusara Munir Said Thalib, Selasa, 8 September 2015. Selain berdoa mereka juga mengadakan aksi mendesak Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk tuntaskan pengungkapan kasus pembunuhan Munir.
"Kami berharap Presiden Joko Widodo menuntaskan dan mengungkap kasus terbunuhnya Munir," kata Direktur Eksekutif Omah Munir, Salma Safitri. Selama 30 menit seusai membaca tahlil dan Surat Yasin, mereka berjalan sambil membentangkan poster yang menceritakan perkembangan kasus terbunuhnya Munir.
Mereka juga mengenakan topeng bergambar avatar Munir. Sesampai di alun-alun kota, para pemuda itu menggelar aksi teatrikal dan membacakan perjalanan kasus Munir selama sebelas tahun terakhir. Aksi yang didukung oleh Omah Munir, Sekolah Perempuan Desa, Malang Corruption Watch, dan mahasiswa ini menarik perhatian pengguna jalan.
Dalam aksi itu mereka menyanyikan lagu Padamu Negeri, Gugur Pahlawan, dan Indonesia Raya. Aksi diakhiri dengan mengheningkan cipta sebanyak sebelas kali, sebagai simbol Munir terbunuh sebelas tahun lalu, tapi kasusnya tak pernah terungkap.
"Kami anak muda peduli dan mendukung penuntasan kasus Munir," ujar salah satu peserta aksi, Akmal Cahyadi. Mereka juga berkampanye di media sosial. Aksi bertema Munir muda menolak lupa ini juga mengajak masyarakat mengingat dan mengenal Munir sebagai sosok pejuang HAM.
EKO WIDIANTO