TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti Pekanbaru. Tebalnya asap berdampak terganggunya sejumlah aktivitas warga, Selasa, 8 September 2015. Bahkan Universitas Riau turut meliburkan aktivitas perkuliahan mahasiswa selama tiga hari, sejak Senin kemarin hingga Rabu nanti.
Meski kampus diliburkan, pelayanan administratif tetap aktif seperti biasa. Langkah meliburkan mahasiswa itu terpaksa diambil karena kondisi kualitas udara yang kian berbahaya akibat bencana asap. Buruknya kualitas udara juga telah menyebabkan kesehatan mahasiswa terganggu. Karena itu, kampus menyiagakan Rumah Sakit Universitas Riau untuk tanggap darurat 24 jam bagi mahasiswa yang terkena dampak penyakit paparan asap.
"Khusus pelayanan rumah sakit disiagakan untuk tanggap darurat 24 jam," kata Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi. (Lihat Video Hutan Buatan Bukan Jawaban, Waduk Bukan Solusi Atasi Krisis Air)
Berdasarkan hasil penelitian dari tim Satgas Penanggulangan Asap dan Devisi Medis Fakultas Kedokteran dan RS Universitas Riau, bekerja sama dengan BMKG Pekanbaru, diidentifikasi PM10, CO, NO2, SO2, dan O3 sudah sangat berbahaya. "Semua partikel tersebut dalam enam hari terakhir critical point (CP)-nya sudah lebih dari 1.036.00 untuk standar ambang batas 250. Kemudian pantauan tim CPI, Indeks Standar Polutan lebih dari 500 cp, normalnya kurang dari 100 cp," ujarnya.
Kualitas udara di Pekanbaru sangat buruk dalam sepekan terakhir. Dinas Pendidikan Pekanbaru sebelumnya sudah lebih dulu meliburkan aktivitas sekolah, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas sejak 2 September 2015. Namun libur sekolah diperpanjang hingga Selasa, 8 September 2015, lantaran kabut asap kian pekat. "Kami perpanjang libur sekolah karena cuaca masih buruk," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Zulfadil saat dihubungi Tempo.
Menurut Zulfadil, sekolah terpaksa diliburkan kembali untuk mengurangi risiko penyakit paparan asap terhadap anak. Untuk mengantisipasi ketertinggalan pelajaran, para murid diberi pelajaran tambahan dan pekerjaan rumah.
RIYAN NOFITRA