Akibatnya, murid-murid merasa tidak nyaman, sering kepanasan saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Di saat proses belajar-mengajar siswa terkadang harus menutup kepala mereka atau berpindah tempat duduk agar tidak terkena terik sinar matahari. Mereka juga mengeluhkan bau kotoran kerbau yang menyengat yang berasal kandang persis di samping kelas. Tidak hanya itu, bahkan ruang perkantoran guru pun ditempatkan di bawah pohon asem yang berada tidak jauh dari sekolah.
Siti, salah satu siswi SD N Sadah, mengatakan, "Tidak nyaman belajar di sini. Panas dan bau kotoran kerbau."
Sampai saat ini, di saat bangunan sekolah SD Sadah sudah dibongkar, pemerintah setempat justru belum menyediakan lahan dan bangunan pengganti yang bisa digunakan oleh siswa untuk menuntut ilmu.
Menurut salah seorang guru SD Negeri Sadah, Sobana, hingga saat ini pihak sekolah belum tahu sampai kapan puluhan siswa di sekolah tersebut akan belajar di lokasi itu. "Insya Allah akan ada pengganti," kata Sobana.
Meski mengeluh dengan kondisi kelas sangat memperihatinkan itu, semangat siswa untuk belajar masih tetap tinggi.
Kini para guru hanya bisa pasrah sambil menunggu bangunan baru yang rencananya akan dipersiapkan oleh pemerintah Kabupaten Serang.
Sementara itu, menurut Sekdis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Dedi Arief Rohidi, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang berjanji akan mengajukan pengadaan lahan pengganti pada anggaran tahun 2016 mendatang.
DARMA WIJAYA
Baca juga:
Habis Soal Novanto,Wanita Seksi Ini Hebohkan Kampanye Trump?
Cerita Ahok, Soal Plesir DPR ke Luar Negeri Penuh Manipulasi