TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menetapkan siaga bencana kabut asap. Sebab, kabut asap sudah mulai pekat di kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Riau itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nasriyanto mengatakan, sejak tiga hari lalu, kabut asap kelihatan tebal di kabupaten ini. Udara pun sudah tidak sehat. "Makanya, setelah dilakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, kita menetapkan siaga bencana asap," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 5 September 2015.
Siaga bencana ini, ucap Nasriyanto, berlangsung seminggu. Jika kondisi semakin memburuk, siaga bencana akan diperpanjang.
Menurut Nasriyanto, ada imbauan Bupati Lima Puluh Kota dalam siaga bencana ini. Di antaranya masyarakat dilarang membakar lahan dan sampah rumah tangga. Selain itu, warga diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. "Untuk antisipasi dampak kabut asap, kita juga telah membagikan ribuan masker ke masyarakat," tuturnya.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Sumatera Barat Zulfiatno mengatakan, Sabtu siang, kabut asap terlihat sudah mulai berkurang. Ini terlihat dari pantauan kualitas udara yang sudah turun ke kategori sedang.
Apalagi, kata Zulfiatno, dari prakiraan BMKG, ada potensi hujan di beberapa daerah. Seperti di Solok, Agam, Padang Panang, dan Padang Pariaman
"Namun kondisi ini bisa saja berubah setiap saat. Sebab, asap di Sumatera Barat kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI