TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap gagasan Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih tak lagi relevan saat ini. Karena itu, partai berlambang matahari terbit itu mengeluarkan gagasan untuk membentuk sebuah koalisi besar bernama koalisi nusantara.
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap mengatakan gagasan ini bertujuan untuk menyatukan semua partai. "Founding father kita membuat Pancasila karena kita beragam. Jadi saya pikir kita harus membuat koalisi besar, koalisi nusantara," ujar Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 4 September 2015.
Karena itu, kata Mulfachri, Fraksi PAN akan menjadwalkan pertemuan dengan sembilan fraksi lainnya untuk konsolidasi setelah keputusan besar PAN bergabung dengan pemerintah. "Demi merah-putih, semua sekat harus dicopot," ujar Wakil Ketua Komisi Hukum ini.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memutuskan alih koalisi seusai bertemu Presiden Jokowi Rabu lalu. Keputusan ini diambil karena PAN merasa perlu ada stabilitas politik.
Akibatnya, kursi Koalisi Merah Putih di DPR mulai gembos. Demokrat dengan 61 kursi bisa menjadi penyeimbang. Berikut ini pemetaannya:
Koalisi Merah Putih penyokong Prabowo
Gerindra: 73 (11,81 persen)
Golkar: 91 (14,75 persen)
PKS: 40 (6,79 persen)
PPP: 39 (6,53 persen)
Jumlah Kursi: 243 (sebelumnya 292)
Koalisi Indonesia Hebat penyokong Jokowi
PDIP: 109 (19,27 persen)
PAN: 49 (7,59 persen)
PKB: 47 (9,04 persen)
NasDem: 35 (6,72 persen)
Hanura: 16 (5,26 persen)
Jumlah Kursi: 256 (sebelumnya 207)
Demokrat: 61 (10,19 persen)
Jumlah Kursi di DPR 560 Kursi
INDRI MAULIDAR | PDAT