TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional, Mulfachri Harahap, mengatakan partainya akan memilih calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang tak memiliki ambisi menjadi orang nomor satu di Komisi Anti Rasuah. "Bahasa sederhananya sudah selesai dengan dirinya, tanpa ambisi dan syahwat," ujarnya ketika di temui di Komplek Parlemen Senayan, Jumat, 4 September 2015.
Mulfachri mengatakan, fraksinya akan melakukan penelusuran terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Tenaga ahli fraksi akan dikerahkan untuk menelusuri para calon dengan menggunakan data awal dari ICW, PPATK, dan masukan masyarakat.
Penelusuran ini, menurut dia, sangat dibutuhkan karena kebanyakan calon belum teruji integritasnya. "Kebanyakan calon diisi orang yang belum pernah menempati jabatan strategis. Sehingga belum teruji," ujar Wakil Ketua Komisi Hukum itu.
Selain untuk mengetahui integritas para calon, penelusuran juga dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan para calon. "Sekarang susah, sulit katakan dia punya integritas. Karena integritas itu baru ketahuan kalau dikasih posisi tinggi," ujarnya.
Delapan nama yang diloloskan Panitia Seleksi telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Bila tak ada perubahan dari presiden, nama-nama itu akan dikirimkan ke DPR untuk tes kepatutan dan kelayakan. Nantinya, DPR akan memilih empat nama untuk memimpin lembaga anti rasuah, ditambah satu nama lagi dari seleksi yang diselenggarakan tahun lalu. Diperkirakan tes bakal dilaksanakan Oktober mendatang, sebelum masa sidang kelima usai.
Berikut nama-nama calon pimpinan KPK:
Bidang Pencegahan:
1. Saut Situmorang (staf ahli Kepala BIN)
2. Surya Tjandra (pengacara)
Bidang Penindakan:
1. Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
2. Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan (kepolisian)
Bidang Manajemen:
1. Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan)
2. Sujarnako (Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi KPK)
Bidang Supervisi, Koordinasi, dan Monitoring:
1. Johan Budi Sapto Pribowo (Pelaksana tugas pimpinan KPK)
2. Laode Muhammad Syarif (akademisi Universitas Hasanuddin)
Seleksi tahun lalu:
1. Busyro Muqaddas
2. Robby Arya Brata
INDRI MAULIDAR