TEMPO.CO, Jambi - Banyaknya titik kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak tiga bulan terakhir di Provinsi Jambi tidak hanya menimbulkan kerugian pada sektor ekonomi sebesar Rp 900 miliar lebih. Lebih menakutkan lagi, kini banyak ditemukan binatang buas masuk ke kawasan perkampungan warga.
Binatang buas itu antara lain beruang, diduga lari dari habitatnya untuk menyelamatkan diri. "Berdasarkan laporan yang kami terima, baru jenis beruang yang sudah memasuki wilayah permukiman warga," kata Manager Komunikasi Komunitas Konservasi Warsi Rudi Syaf, Kamis, 3 September 2015.
Desa yang menjadi sasaran pelarian beruang adalah Desa/Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Desa Ulu Sumay, Kecamatan Sumay, Kabuapten Tebo, Jambi. Selain itu, sejumlah gajah mulai berkeliaran di permukiman.
Karena itu, menurut Rudi, sudah sepantasnya semua pihak ikut berpartisipasi membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan di daerah ini. Terutama partisipasi pemerintah pusat.
"Saya pikir harus ada gerakan masif, terutama dukungan penuh pemerintah pusat. Sebab, langkah yang paling tepat untuk dilakukan hanya water bombing," tuturnya. Saat ini pemerintah pusat hanya memberi bantuan pinjaman dua unit helikopter. Itu pun belum bisa dimaksimalkan. Alasannya, baru satu helikopter yang bisa dioperasikan, sementara satu unit lain belum mendapat izin terbang dari Kementerian Perhubungan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan, baik dalam hal personel maupun peralatan. "Yang jadi masalah sekarang, kita belum bisa melakukan hujan buatan, karena belum ada awan yang bisa direkayasa. Kita menunggu laporan BMKG. Jika sudah bisa dilakukan rekayasa awan, akan segera kita lakukan," ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI