TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo siang ini menggelar makan siang dengan 100 pedagang pasar di Istana Negara. Pedagang yang berasal dari 19 pasar di seluruh Jakarta tersebut makan siang sambil berdialog dengan Presiden.
"Senang sekali siang ini bisa bertemu semuanya," kata Jokowi saat membuka pidato di hadapan para pedagang pasar di Istana Negara, Kamis, 3 September 2015. Jokowi mengaku mengundang para pedagang pasar agar bisa mendapatkan masukan mengenai masalah yang ada di pasar, baik soal penataan pasar maupun masalah harga. "Juga harapan ke depan apa," katanya.
Jokowi mengatakan sebenarnya masalah pasar merupakan urusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Tapi ia mengaku ingin membantu untuk menata pasar. "Sebenarnya ini urusan pasar urusan Pak Ahok, bukan Presiden. Tapi saya tetap concern membantu penataan asalkan betul-betul ditata," katanya.
Pedagang yang diundang antara lain pedagang kue subuh dan daging dari Pasar Senen, pedagang mainan dari Pasar Gembrong, pedagang suvenir dari Pasar Jatinegara, pedagang burung dari Pasar Pramuka, pedagang kaki lima dari Tugu Proklamasi, pedagang buah dari Pasar Induk, pedagang sayur dari Pasar Minggu, pedagang baju dari Pasar Tanah Abang, dan pedagang burung dari Pasar Pramuka.
Selasa lalu, Jokowi mengundang makan siang sopir ojek reguler, sopir Go-Jek, sopir Kopaja, sopir Metro Mini, sopir taksi Express, dan sopir mikrolet. Total ada 88 orang yang diajak makan siang oleh Presiden di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, masing-masing mendapat kesempatan untuk curhat kepada Presiden.
ANANDA TERESIA