Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Korea Ini Dapat Doktor Kehormatan UGM, Kenapa?  

image-gnews
Rektor UGM, Gubernur provinsi Gyeongsangbuk Do Korsel, bersama jajaran pemerintah DIY meresmikan pusat studi Tri Sakti dan Saemaul Undong. Sumber : ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Rektor UGM, Gubernur provinsi Gyeongsangbuk Do Korsel, bersama jajaran pemerintah DIY meresmikan pusat studi Tri Sakti dan Saemaul Undong. Sumber : ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Pembangunan Sosial kepada Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan, Kwim Kwan-Yong. Kwim menerima gelar ini karena dianggap sebagai gubernur yang sukses memimpin implementasi gerakan Saemaul Undong di daerahnya.

Saemaul Undong merupakan gerakan pembangunan desa yang dicetuskan oleh Presiden Korea Selatan, Park Chung-Hee pada awal 1970-an. Gerakan ini mampu mengentaskan masyarakat di puluhan ribu desa di Korea Selatan dari kondisi kemiskinan absolut. Saemaul Undong kemudian menjadi rujukan banyak negara di Asia dan Afrika.

Ketua Tim Promotor pemberian gelar ini, Mochtar Masoed menilai Kwim merupakan pelaksana lapangan paling sukses dalam implementasi Saemaul Undong di Korea Selatan. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM tersebut menilai Saemaul Undong merupakan contoh modifikasi nilai gotong royong untuk pembangunan kemandirian ekonomi. "Masyarakat Indonesia juga punya nilai budaya seperti ini, tapi Korea Selatan jauh lebih berhasil mempraktekannya," kata Mochtar seusai pemberian gelar, Selasa, 1 September 2015.

Selama menjadi Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-Do dalam tiga periode jabatan, Kwim mendesain banyak kebijakan publik yang efektif memerangi kemiskinan di banyak desa. Misalnya, Kwim mendorong terbentuknya "desa milenium" yang memiliki perekonomian berbasis industri bioteknologi. "Presiden Park Chung-Hee yang menggagas ide awalnya, orang-orang seperti Kwim berhasil menerapkannya di lapangan," kata dia.

Praktek konsep Saemaul Undong, yang berfokus menciptakan inisiatif kerja sama masyarakat, itu tertanam sejak awal gerakan ini berjalan di periode 1970-an. Saat itu, Presiden Park mendistribusikan bantuan untuk 33.267 desa yakni, masing-masing menerima 335 sak semen. Pemerintah Korea mendorong masyarakat pedesaan membangun infrastruktur daerahnya secara mandiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mochtar menyimpulkan konsep serupa berpotensi mendorong pembangunan pedesaan di Indonesia. Apalagi, nilai-nilai gotong royong, yang telah lama ada di masyarakat pedesaan Indonesia, masih mungkin direvitalisasi. "Tanah di Korea didominasi pegunungan, tapi pertanian berasnya swasembada. Indonesia malah belum," kata dia.

Di pidato pengukuhan gelarnya, Kwim menjelaskan Saemaul Undong berpangkal pada prinsip mengembangan ketekunan, kemandirian dan kerja sama masyarakat. Dia optimistis konsep Saemaul Undong layak diterapkan di Indonesia karena juga telah diadopsi oleh banyak negara lain. "Apalagi, Indonesia dan Korea punya banyak kesamaan budaya," kata Kwim.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

46 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

47 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

49 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

54 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

57 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.