TEMPO.CO, Banjarmasin - Yanti, istri sah anggota Satuan Sabhara Kepolisian Resor Kota Banjarmasin, Brigadir Lukman Arief, babak belur setelah dihajar selingkuhan suaminya, Hana Sopia. Peristiwa itu dipicu kecemburuan Hana saat mengetahui Yanti merupakan istri sah Lukman.
Hana, kata Yanti, sengaja mengundang dirinya lewat pesan pendek untuk datang ke rumah Hana di Jalan Sungai Andai Blok Mutiara II RT 57, Kecamatan Banjarmasin Utara, Jumat, 28 Agustus 2015. Ketika Yanti tiba, Hana langsung menonjok muka korban. Tak puas, pelaku berusaha menikam Yanti dengan sebilah mandau, tapi gagal.
Gagal membacok Yanti, Hana kian kesetanan. Dia lantas melemparkan helm dan sebatang kayu ke tubuh Yanti. “Kedatangan saya disambut sumpah serapah. Pelaku kemudian memukul, menjambak rambut, dan mengambil mandau. Saya lari naik ojek lagi. Tapi pelaku mengejar sambil menghunus mandau, untung digagalkan warga,” kata Yanti, Selasa, 1 September 2015.
Sebagai istri sah Lukman, Yanti mengaku sedang hamil tujuh bulan. Namun suaminya justru jarang pulang sejak dua bulan lalu. Melihat gelagat aneh sang suami, Yanti berusaha mencari tahu. "Tujuan saya ingin menyelesaikan masalah secara baik-baik, tapi malah saya dapat penganiayaan dan ancaman,” ujar Yanti.
Menurut Yanti, suaminya pernah melakukan kekerasan terhadap dirinya pada Mei dan Juni 2015. Tak tahan dengan perlakuan kasar suami dan selingkuhannya, Yanti akhirnya melaporkan pelaku sebanyak tiga kali ke Polresta Banjarmasin.
Tiga surat laporan itu bernomor STTLP/200/V/2015/Resta BJM; STTLP/310/VII/2015/Resta BJM; dan STTLP/200/V/2015/Resta BJM. Namun, kata Yanti, tidak ada tindak lanjut dari Polresta Banjarmasin. “Sampai sekarang tidak ada kelanjutannya. Saya berencana lapor juga ke Propam Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.”
Ketua RT 57 Kecamatan Banjarmasin Utara, Anwar, membenarkan telah terjadi penganiayaan di wilayahnya. Namun Anwar tidak tahu persis hubungan antara Hana dan Lukman karena tidak melapor saat tinggal di lingkungannya. “Memang sempat ada keributan. Tapi kami berhasil melerainya,” tutur Anwar.
Kepala Polresta Banjarmasin Komisaris Besar Wahyono dan Kepala Satuan Reserse Kriminal Komisaris Albert Wildan tidak menjawab panggilan telepon Tempo. Mereka juga enggan mengkonfirmasi lewat pesan pendek.
DIANANTA P. SUMEDI