TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap pekat sisa kebakaran hutan dan lahan hingga kini masih menyelimuti Riau. Jarak pandang di Pekanbaru menurun hingga 1.000 meter. Namun itu belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
"Hingga kini, penerbangan masih normal dan lancar," kata Duty Manajer Bandara Sultan Syarif Kasim II Hasnan, Selasa, 1 September 2015.
Menurut Hasnan, meski jarak pandang berada di landasan pacu di ambang batas 1.000 meter, lima pesawat pada pagi hari tadi bisa mendarat dengan aman.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Terra dan Aqua memantau 198 titik panas di Sumatera.
Menurut BMKG Stasiun Pekanbaru, Riau menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak dengan 82 titik. Disusul Sumatera Selatan sebanyak 46 titik, Jambi 59 titik, Sumatera Barat 7 titik, Lampung 3 titik, dan Sumatera Utara 1 titik.
Untuk wilayah Riau, titik panas terpantau hampir merata di setiap kabupaten/kota, yakni Pelalawan sebanyak 33 titik, Kampar 12 titik, Indragiri Hulu 17 titik, Indragiri Hilir 6 titik, Rokan Hulu 5 titik, Dumai 2 titik, Kuantan Singingi 2 titik, Siak 2 titik, Pekanbaru 2 titik, dan Bengkalis 1 titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 54 titik," tuturnya.
Kabut asap menyelimuti Riau turut mengganggu jarak pandang di beberapa wilayah, seperti Pekanbaru dengan jarak pandang 1 kilometer, Rengat 1 kilometer, Pelalawan 2 kilometer, dan Dumai 4 kilometer.
RIYAN NOFITRA