TEMPO.CO, Lumajang - Calon jemaah haji asal Kabupaten Lumajang didominasi petani. "Persentase terbesar adalah petani," ujar Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Selasa pagi, 1 September 2015.
Mudhofar mengatakan, dari 916 calon jemaah haji dari Kabupaten Lumajang yang dijadwalkan berangkat pada Selasa, 8 September 2015, 37 persen di antaranya berlatar belakang petani, 21 persen swasta, dan 13 persen pegawai negeri sipil. Menurut Mudhofar, dibandingkan tahun lalu, jumlah calon jemaah haji dari PNS mengalami kenaikan.
Untuk usia jemaah haji, yang paling dominan 50-60 tahun sebanyak 34 persen. Calon jemaah haji tertua berasal dari Kabupaten Lumajang berusia 89 tahun, yakni Sunaiyah. Sedangkan yang termuda berusia 18 tahun atau batas minimal atas nama Wini Alfionita.
Mudhofar menjelaskan persiapan pemberangkatan jemaah haji saat ini sudah pada tahap final. "Rabu besok, kami silaturahmi dengan Bupati Lumajang sekaligus pelepasan di pendapa kabupaten," kata Mudhofar.
Dia mengatakan jemaah haji dari Lumajang terbagi dalam kloter 44, 45, dan 46 yang jadwal pemberangkatannya pada Selasa, 8 September 2015. "Kami lepas Selasa pekan depan pada siang hari," tuturnya.
Menurut Mudhofar, pihaknya juga telah membagikan perlengkapan yang menjadi jatah calon jemaah haji, seperti koper dan perlengkapan lain. "Pemeriksaan kesehatan jemaah juga sudah selesai semua, tinggal kami rekap dan berikan ke Surabaya," ucapnya.
Mengenai persoalan visa, Mudhofar mengimbau calon jemaah haji untuk tidak terlalu merisaukannya. "Pasti berangkat, hanya mungkin tertunda dalam satu-dua kloter. Namun nanti akan dikembalikan lagi seperti yang terjadi pada kloter-kloter awal," katanya.
Dia juga mengimbau kepada calon jemaah haji untuk mengecek kembali perbekalan yang akan dibawa. "Supaya tidak ada yang tertinggal," ujarnya. Batas bawaan calon jemaah haji maksimal 32 kilogram koper besar, baik saat berangkat maupun pulang. Saat berangkat, jarang ada koper yang berisi maksimal.
Calon jemaah haji juga diminta untuk menjaga kesehatan dan pola makan menjelang keberangkatan. "Sehingga tidak mengalami gangguan kesehatan dalam pemberangkatan nanti," tuturnya.
DAVID PRIYASIDHARTA