TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan terlebih dulu mempelajari nama-nama calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi hasil seleksi Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan mengatakan bukan tidak mungkin Presiden akan menimbang ulang nama-nama yang diajukan.
"Kita pelajari dululah. Tidak serta-merta begitu saja. Presiden, kan, juga punya waktu untuk memeriksa," ujar Luhut Panjaitan, Senin malam, 31 Agustus 2015. (Lihat video: Delapan Capim KPK Ini Layak Dipertimbangkan, Kabareskrim: Saya Tidak Meneror Hanya Mengingatkan, YLBHI: Kabareskrim Intervensi Proses Seleksi Capim KPK)
Mengenai nama-nama capim yang menjadi tersangka, Luhut enggan berspekulasi. Menurut dia, tim Pansel pasti memiliki mekanisme tersendiri untuk menyaring. "Kita juga akan tahu kebenarannya. Pansel sudah melakukan klarifikasi juga, kan," katanya.
Anggota tim Pansel, Betty Alisyahbana, mengatakan Presiden Jokowi memiliki waktu dua pekan untuk mempertimbangkan hasil rekomendasi Pansel. "Secara undang-undang, Presiden punya waktu dua pekan untuk mempertimbangkan. Tapi kita lihat, ya," tutur Betty sebelum menyerahkan hasil tim Pansel kepada Presiden pagi tadi.
Tim Pansel Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sudah tiba di Istana sekitar pukul 09.45. Tim Pansel yang dipimpin Destry Damayanti langsung masuk ke Istana Merdeka untuk menyerahkan hasil seleksi capim KPK kepada Presiden Joko Widodo. Hasil seleksi capim KPK dibawa oleh Destry dalam satu map putih. Ia belum dapat memastikan apakah hasil seleksi akan langsung diumumkan atau tidak.
ANANDA TERESIA