TEMPO.CO, Padang - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menepis tudingan Direktur Utama Indonesia Port Corporation (IPC) atau PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino yang menyatakan polisi cari muka dengan menggeledah kantornya pada pekan lalu.
"Cari muka sama siapa. Bagaimana kami cari muka," ucap Badrodin di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Senin malam, 31 Agustus 2015.
Menurut Badrodin, penggeledahan yang dilakukan aparat Badan Reserse Kriminal di kantor Pelindo II, kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, pada Jumat pekan lalu sudah sesuai dengan prosedur dan dilengkapi izin. "Tak usah komentar macem-macem," ujar Badrodin.
Jika merasa tidak bersalah, tutur Badrodin, Lino tak perlu takut dengan penggeledahan tersebut. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kata Kapolri, Lino seharusnya mempersilakan polisi memproses dugaan penyimpangan pengadaan sepuluh alat bongkar-muat (crane) di pelabuhan yang dia pimpin.
Sebelumnya, Lino gusar karena polisi menggeledah kantornya. Lino menilai sejumlah pejabat berprestasi malah diincar. Ia menuding polisi cari muka lewat kasus tersebut untuk ajang promosi jabatan.
Dari penggeledahan itu, penyidik mengangkut 26 bendel dokumen, di antaranya audit internal serta audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan terkait dengan laporan kinerja Lino.
Lino sempat menelepon Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dan menyatakan akan mundur karena merasa dikriminalkan.
ANDRI EL FARUQI
Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik?